Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Pendaki AS Jadi Korban Penjelajahan Gunung Everest

Tesa Oktiana Surbakti
28/5/2019 20:35
Pendaki AS Jadi Korban Penjelajahan Gunung Everest
puncak Gunung Everest(AFP)

SEORANG pendaki asal Amerika Serikat (AS), tewas dalam pendakian Gunung Everest. Christoper John Kulish menjadi korban ke-11 di tengah kepadatan pendaki yang berupaya mencapai gunung tertinggi dunia.

Pria berusia 61 tahun sebenarnya sudah berhasil menaklukkan puncak setinggi 8.848 meter. Dia pun kembali dengan selamat di kamp bawah puncak pada Senin malam waktu setempat.

"Tiba-tiba jantungnya bermasalah. Penyelenggara ekspedisi menyatakan Kulish meninggal di wilayah South Col," ujar Mira Acharya dari Departemen Pariwisata Nepal.

Di lain sisi, seorang pendaki asal Australia, Gilian Lee, baru pulih setelah dirawat di rumah sakit Kathmandu. Dia tak sadarkan diri saat ditemukan di ketinggian 7.000 meter. Berbagai laporan menyebut Lee berusaha untuk mendaki sisi utara Everest dari arah Tibet, tanpa oksigen tambahan.


Baca juga: Dihantam Tornado, Jutaan Warga Ohio Kehilangan Aliran Listrik


Sebelumnya, otoritas Nepal menerbitkan 381 izin pendakian Gunung Everest musim ini. Jendela cuaca menyebabkan sejumlah tim ekspedisi harus menunggu beberapa jam di zona berbahaya. Mereka berisiko kelelahan dan kehabisan oksigen.

Seperti kasus kematian di Gunung Everest, sembilan pendaki diketahui tewas di puncak setinggi lebih dari 8.000 meter. Adapun satu orang pendaki dinyatakan hilang. Biaya izin pendakian dari otoritas Nepal tidak main-main, yakni mencapai US$11.000. Sementara itu, 140 pendaki lainnya mendapat izin menjelajah dari sisi utara Everest di Tibet.

Meski data resmi pendaki belum dirilis seiring berakhirnya musim pendakian pekan ini, namun jumlahnya dipastikan melampaui rekor tahun lalu. Sekitar 807 orang berhasil mencapai puncak pada 2018. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya