Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Diplomasi Batik Warnai Sidang Dewan Keamanan PBB

Mediaindonesia.com
08/5/2019 05:56
Diplomasi Batik Warnai Sidang Dewan Keamanan PBB
Sejumlah delegasi mengenakan batik saat menghadiri sidang Dewan Keamanan PBB yang dipimpin Indonesia.(Dok Kemenlu)

SIDANG Dewan Keamanan (DK) PBB yang dipimpin Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebagai Presiden DK PBB untuk Mei 2019 berlangsung unik. Ruang sidang DK PBB dalam pertemuan pada Selasa (7/5) dimeriahkan berbagai ragam motif batik maupun tenun yang dikenakan para delegasi peserta pertemuan dari berbagai negara. Tidak terkecuali Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres yang menggunakan motif tenun troso berwarna cerah.

Dipilihnya batik sebagai dress code sidang DK PBB merupakan bentuk penghormatan anggota DK PBB bagi Indonesia yang memegang Presidensi DK PBB untuk Mei 2019.

Berbagai batik yang dikenakan delegasi DK PBB merupakan koleksi pribadi mereka masing-masing. Sejumlah delegasi mengoleksi batik tersebut tidak hanya dari pemberian dari delegasi Indonesia di New York atau ketika mereka menjadi ketua delegasi dalam konferensi di Indonesia namun juga ada yang membelinya sendiri pada saat kunjungan ke Indonesia.

Baca juga: RI Harus Manfaatkan Momentum di DK PBB

Selain Sekjen PBB, delegasi lainnya yang terlihat menggunakan batik adalah Amerika Serikat, Jerman, Pantai Gading, Prancis, Peru, Republik Dominika, dan Tiongkok.

“Sangat menyenangkan dalam sidang hari ini cantik dan colorful, karena sebagian besar anggota DK PBB mengenakan batik, termasuk Sekjen PBB mengenakan tenun dari Bali,” tutur Menlu Retno.

Penggunaan batik dalam Sidang DK PBB diharapkan semakin memopulerkan batik yang saat ini telah diakui UNESCO sebagai warisan kebudayaan dunia.

Pertemuan Debat Terbuka (Open Debate) yang bertemakan “Menabur Benih Perdamaian” yang dilaksanakan ditujukan untuk terus mendorong peningkatan kapasitas Pasukan Penjaga Perdamaian dalam berbagai misi di belahan dunia.

Pertemuan ini merupakan salah satu agenda prioritas Indonesia selama menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB tahun 2019-2020. (RO/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya