Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

AS-Tiongkok Memulai Negosiasi Perdagangan Fase Akhir

Tesa Oktiana Surbakti
01/5/2019 18:23
AS-Tiongkok Memulai Negosiasi Perdagangan Fase Akhir
Delegasi AS dan Tiongkok memulai kembali pembicaraan soal perdagangan kedua negara di Beijing, Tiongkok(AFP/Andy Wong)

TIONGKOK dan Amerika Serikat (AS) memulai pembicaraan fase akhir di Beijing, Rabu (1/5). Kedua negara berupaya mengakhiri perang dagang yang mengguncang perekonomian global.

Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, mengungkapkan para pejabat pemerintahan dari kedua negara, melalui jamuan makan malam menyenangkan.

Dalam kesempatan itu, Wakil Perdana Menteri (PM) Tiongkok, Liu He, turut hadir.

Mnuchin yang turut didampingi Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer, mengikuti diskusi sehari penuh.

Pekan depan, Liu akan mendatangi Washington untuk putaran pembicaraan lain. Khususnya terkait hal-hal yang menjadi permainan akhir dari negosiasi.

Liu menyambut hangat Mnuchin dan Lighthizer ketika tiba di rumah tamu negara di Beijing. Ketiga pejabat negara itu saling melemparkan basa-basi, namun enggan memberikan komentar langsung kepada wartawan.

Baca juga : AS Menang Lawan Tiongkok di WTO

"Senang sekali bisa bertemu denganmu. Senang bisa kembali ke sini," ujar Mnuchin kepada Liu. Mereka kemudian langsung menuju ruang pertemuan. Liu menjamu para pejabat AS dengan baik.

"Kami berhasil melakukannya. Kami menikmati makan malam yang menyenangkan. Terima kasih semuanya," tukas Mnuchin kepada wartawan yang menunggu di hotel tempatnya menginap.

Beijing dan Washington kompak menyebut negosiasi perdagangan mengalami kemajuan. Di antaranya termasuk isu kekayaan intelektual dan transfer teknologi secara paksa.

Kedua negara ingin mengakhiri konflik dagang, yang ditandai perang tarif impor terhadap komoditas bernilai miliaran dolar. Perang antara dua ekonomi raksasa telah mengganggu rantai pasokan dan mengguncang pasar keuangan global.

Akan tetapi, para pejabat AS secara pribadi mengatakan mekanisme penegakan hukum dari kesepakatan bilateral dan jadwal penaikan tarif, sulit untuk diselesaikan.

Pejabat Tiongkok mengamini mekanisme penegakan adalah hal yang penting, namun harus berlaku dua arah. Dalam hal ini, tidak boleh membatasi pergerakan Tiongkok semata.

Di Washington, sejumlah sumber yang dekat dengan negosiasi menyatakan persoalan waktu penghapusan tarif terhadap komoditas Tiongok senilai 250 miliar dolar AS, menjadi salah satu aspek yang harus diselesaikan.

Presiden AS, Donald Trump, menekankan pihaknya cenderung mempertahankan beberapa tarif atas komoditas Tiongkok, untuk periode substansial.

AS terus mendesak Tiongkok agar memperluas akses pasar domestik ke investor asal Negeri Paman Sam. Adapun Tiongkok berulang kali berjanji untuk melanjutkan reformasi dan mempermudah perusahaan asing yang beroperasi di dalam negeri.

Dalam artikel bermuatan komentar yang diterbitkan pada Rabu ini, regulator perbankan dan asuransi terkemuka di Tiongkok, mengatakan pemerintah berencana membuka akses sektor perbankan dan asuransi.(CNBC/OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik