Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMIMPIN umat Katolik Sri Lanka, Jumat (26/4), mengaku merasa dikhianati oleh kegagalan pemerintah menanggapi ancaman adanya serangan bom pada Hari Paskah.
Pemerintah Sri Lanka telah mengakui adanya keteledoran besar terhadap peringatan dari intelehen asing bahwa kelompok radikal Nasional Thowheeth Jama'ah (NTJ) berencana melakukan seragan bom bunuh diri di sejumlah gereja.
Pada 11 April, Kepala Polisi Sri Lanka merilis peringatan berdasarkan laporan intelejn. Namun, perdana menteri maupun menteri Sri Lanka mengaku tidak mendapatkan peringatan itu.
Sedikitnya 253 orang tewas ketika teroris meledakkan diri di dalam tiga gereja, termasuk dua gereja Katolik, dan tiga hotel di Sri Lanka.
Uskup Agung Kolombo Kardinal Malcolm Ranjith mengatakan gereja Katolik Sri Lanka sama sekali tidak diberi tahu mengenai ancaman serangan itu.
"Saya merasa dikhianati. Saya sangat sedih," ujar Ranjith ketika ditanya terkait peringatan serangan teror itu.
"Itu adalah sebuah kealpaan serius di sisi badan keamanan karena tidak memberi tahu kami," imbuhnya.
Baca juga: Muslim Sri Lanka Doa Bersama untuk Perdamaian
Dia menegaskan telah meminta penjelasan dari pemerintah namun tidak mendapatkannya.
"Mereka semua mengaku tidak tahu apa-apa. Mereka saling melempar tanggung jawab," kecam Ranjith.
Pada Jumat (26/4), Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe meminta maaf karena gagal mencegah aksi bom bunuh diri itu.
"Kami bertanggung jawab dan meminta maaf kepada semua warga karena gagal memberikan perlindungan kepada para korban," ungkap Wickremesinghe lewat Twitter.
"Kami berjanji akan membangun kembali gereja kita, membangkitkan ekonomi, dan mengambil langkah uang diperlukan untuk mencegah terorisme," imbuhnya.
Pengamat menyebut perselisihan antara Wickremesinghe dan Presiden Maithripala Sirisena menyebabkan berhentinya pembagian informasi intelejen itu. (AFP/OL-2)
Ratusan artefak dari bahan tulang yang diukir itu mewakili teknologi busur dan anak panah paling awal yang diketahui di luar Afrika.
Ledakan itu tidak terkontrol seperti ledakan lain dalam beberapa hari terakhir.
JALAN-JALAN Katuwapitiya di Sri Lanka tadinya penuh dengan suara anak-anak yang sedang bermain.
Ia menganggap dirinya tidak bisa mencegah teror bom yang telah diketahui dua pekan sebelum serangan terjadi pada Minggu Paskah, 21 April.
Jumlah korban tewas baru ialah 253 orang, turun dari yang sebelumnya 359 orang.
Wickremesinghe menambahkan, situasi di Sri Lanka belum bisa dikatakan aman meski status darurat telah diturunkan satu tingkat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved