Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
RAKYAT Mesir mulai memberikan suara, Sabtu (20/4), dalam referendum yang bertujuan untuk memperkuat pemerintahan Presiden Abdel Fattah al-Sisi. Al-Sisi ialah mantan pemimpin kudeta yang menampilkan dirinya sebagai ikon stabilitas di wilayah yang bergejolak.
Terlepas dari protes oleh kelompok-kelompok hak asasi, pemungutan suara tiga hari itu diperkirakan akan menyetujui perubahan konstitusional yang akan memperpanjang masa jabatan Sisi hingga setidaknya 2024 di negara terbesar di dunia Arab itu.
Sisi meraih kekuasaannya di tahun-tahun yang bergejolak setelah protes Arab Spring (2011) dengan menggulingkan Hosni Mubarak, yang diikuti dengan naiknya Presiden Mohamed Morsi. Sisi menggulingkan Morsi pada 2013 dan tahun berikutnya memenangi masa jabatan pertamanya sebagai presiden. Dia terpilih kembali pada Maret 2018 dengan lebih dari 97% suara.
Pengamat internasional mengecam kedua pemilihan itu. Sementara itu, pemerintah Sisi dikecam luas karena melakukan penindasan terhadap lawan-lawannya, baik kelompok Islam maupun kelompok sekuler.
Human Rights Watch menuduh amendemen konstitusi bertujuan untuk memperkuat pemerintahan otoriter Sisi. Sementara itu, Amnesty mengatakan bahwa parlemen telah menunjukkan pengabaian terhadap hak asasi manusia.
Selama beberapa minggu terakhir, jalan-jalan Mesir dibanjiri spanduk dan baliho yang mendesak warga memilih 'Ya'. Kampanye 'Tidak' yang muncul dari diaspora dan online telah diberangus secara menyeluruh. Pemerintah memblokir lebih dari 30.000 domain internet.
Banyak pemilih, seperti pensiunan bankir Ramez Raouf, memandang Sisi sebagai juara stabilitas.
"Dengar, saya menentang beberapa perubahan seperti memperpanjang masa jabatan presiden, tapi saya masih akan memilih 'ya'," kata Raouf, 63, kepada AFP.
Lembaga think tank Soufan Center mengatakan efek utama referendum ialah memperkuat cengkeraman Sisi pada rezim politik Mesir, negara yang telah menjadi lebih otokratis daripada saat diperintah Mubarak. (AFP/Yan/I-1)
MESKIPUN menghadapi penangkapan, deportasi, dan konfrontasi dengan aparat keamanan Mesir, sejumlah peserta Global March to Gaza atau Konvoi Global ke Gaza tetap bersikeras bertahan di Kairo.
11 WNI yang tergabung dalam kelompok independen The Strong Minor Project (TSMP) telah memutuskan untuk kembali ke tanah air setelah sebelumnya berencana mengikuti aksi Global March to Gaza.
DI media sosial, viral 10 warga negara Indonesia (WNI) yang ingin bergabung dalam gerakan Konvoi Global ke Gaza terkena ancaman polisi Mesir.
MENTERI Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (11/6) meminta Mesir untuk mencegah para aktivis mencapai perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza dan memasuki wilayah Palestina.
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
PRESIDEN Mesir Abdel Fattah Al Sisi melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian untuk membahas pentingnya mencegah eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved