Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Korsel Mulai Gunakan Teknologi 5G

Denny Parsaulian Sinaga
04/4/2019 03:45
Korsel Mulai Gunakan Teknologi 5G
Pengenalan komunikasi 5G(AFP)

KOREA Selatan (Korsel) membuat debut baru di bidang telekomunikasi. 'Negeri Ginseng' itu, pada Jumat (5/4), akan meluncurkan jaringan seluler 5G secara penuh dan menjadi yang pertama di dunia.

Hal itu merupakan lompatan transformasi yang mengendalikan sebuah inovasi yang berpotensi mengubah perilaku dan kehidupan harian miliaran orang di dunia.

Pasalnya, komunikasi supercepat yang digembar-gemborkan dengan teknologi nirkabel generasi kelima tersebut akan menopang segalanya, mulai dari pemanggang hingga telepon serta dari mobil listrik ke jaringan listrik.

Tetapi, saat Korsel telah memenangi perlombaan untuk menjadi yang pertama memberikan pengalaman terbaru kepada para pengguna, hal itu hanyalah bagian dari pertempuran yang lebih luas.

Di sisi lain, sedang berlangsung perang yang lebih dahsyat, yakni adu domba antara Amerika Serikat (AS) dan pemerintah Tiongkok serta raksasa telekomunikasi milik Tiongkok, yakni Huawei. Implikasi 5G telah mengadu Washington dengan Beijing.

Kini Huawei terus berjuang melawan serangan dari negara-negara Barat yang bertekad menutup akses pasar mereka. Langkah paling serius tercermin dari penahanan petinggi Huawei, Meng Wanzhou, di Kanada pada akhir tahun lalu.

Penahanan itu merupakan permintaan AS. Negara adidaya itu juga diketahui telah menekan sekutu mereka untuk menghindari solusi 5G dari Huawei.

Di lain hal, bagi Korsel yang telah lama memiliki reputasi di bidang kecakapan teknis, peluncuran 5G adalah prioritas mereka. Langkah itu untuk mendukung upaya pemerintah guna merangsang pertumbuhan ekonomi mereka.

Sistem ini akan membawa konektivitas yang mendekati instan atau 20 kali lebih cepat daripada 4G yang ada saat ini. Sehingga memungkinkan pengguna untuk mengunduh seluruh film dalam waktu kurang dari satu detik.

Dengan peluncuran layanan 5G, pengembangan perangkat di masa depan, yaitu mulai kendaraan self-driving yang mengirim lalu lintas data satu sama lain dalam waktu real time, robot industri, drone, dan elemen lain dari instrumen yang terkoneksi internet, akan ikut melejit.

Aplikasi layanan 5G diperkirakan akan menghasilkan uang sekitar US$565 miliar secara global pada 2034 mendatang. Pencapaian itu dirilis Sistem Global untuk komunikasi seluler yang berbasis di London.

Dominasi Huawei

Sementara itu, perusahaan ana-lisis data IPlytics mengungkapkan, Huawei yang mendominasi teknologi 5G, telah mendaftarkan 1.529 paten 5G. Huawei mengombinasikan layanan 5G mereka dengan pabrikan ZTE dan Oppo.

Menurut catatan, entitas asal Tiongkok itu sudah memiliki 3.400 paten atau lebih dari sepertiga total yang ada saat ini. Lalu disusul Korsel dengan perusahaan mereka memegang 2.051 paten.

Korsel memiliki tiga jaringan seluler yang telah tampil dengan layanan 5G, yaitu KT, SK Telecom, dan LG UPlus. Di urutan berikutnya, perusahaan AS yang memiliki 1.368 paten atau lebih sedikit dari Nokia milik Finlandia.

Wakil Presiden KT, Lee Pil-jae, memperkirakan lebih dari tiga juta warga Korsel akan beralih ke 5G pada akhir tahun ini.

"Kecepatan hyper 5G dapat meng-hubungkan satu juta perangkat dalam zona 1 km2 secara bersamaan," kata KT dalam sebuah laporan. (AFP/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya