Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Dunia Mengutuk

Tesa Oktiana Surbakti
16/3/2019 06:10
Dunia Mengutuk
(RADIO NEW ZEALAND / AFP)

DENGAN mata sembap, Ramzan menuturkan drama penembak­an selama 6 menit di Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru, kemarin.

“Saya mendengar orang berteriak dan menangis. Banyak orang meninggal. Sebagian lari. Saya terjebak di kursi roda. Setelah pelaku pergi, saya mencari istri. Saya melihat puluhan orang terbaring dan menemukan ratusan selongsong peluru berserakan di lantai,” kata Ramzan dengan suara terbata-bata.

Ramzan menyaksikan teroris itu menembaki korban termasuk perempuan dan anak-anak dari jarak dekat. Pria bersenjata yang menyiarkan aksi brutalnya seusai salat Jumat itu diduga Brenton Tarrant, 28, dari Australia.

Sampai berita ini diturunkan, serang-an brutal teroris terhadap dua masjid di Christchurch pada Jumat pukul 13.40 waktu setempat itu menewaskan 49 ­orang.

Perinciannya, 41 orang meninggal di Masjid Al Noor, 7 korban lain di Masjid Lindwood Ace, dan 3 lainnya ditemukan di luar kedua masjid tersebut.

Sejumlah pemimpin dunia pun langsung mengutuk serangan teroris yang menewaskan puluhan ­orang itu.

“Sudah jelas serangan teroris. Tindak-an kekerasan di luar batas. Sungguh merupakan hari terkelam di Selandia Baru,” ujar Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, dengan wajah pucat (lihat grafik).

PM Australia, Scott Morrison, menggambarkan serangan mematikan itu sebagai aksi teroris ekstremis, sayap kanan, dan tidak berperikemanusiaan.

Paus Fransiskus melalui Sekretaris Negara Vatikan, Pietro Parolin,  meyakinkan seluruh warga Selandia Baru, khususnya muslim, tentang solidaritas Vatikan.

“Paus sangat sedih banyak orang kehilangan nyawa dan terluka dalam penyerangan teroris yang tidak masuk akal.”

Dari Mesir, Imam Besar Al Azhar Syekh Ahmed al-Tayeb mengecam aksi teroris di ‘Negeri Kiwi’ itu. “Serangan ini konsekuensi meningkatnya retorika kebencian dan merebaknya islamofobia di negara yang dikenal dengan kebersamaan warganya.”

Presiden RI Joko Widodo mengecam aksi brutal yang menyebabkan dua warga Indonesia menjadi korban. “Kita mengecam keras aksi ini. Pemerintah menyampaikan duka mendalam kepada korban.”

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menggambarkan permusuhan terhadap Islam tengah mendapat sorotan dunia. “Ini mempertontonkan permusuhan terhadap Islam yang sudah mencapai aksi pembunuhan massal. Saya menyeru kepada dunia agar ambil langkah cepat.”

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menginstruksikan Dubes RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya memastikan keselamatan 331 WNI di sana.
“New Zealand dikenal aman. Saya dua kali salat di masjid di sana. Warganya baik dan terbuka,” kata Wapres Kalla.

Dubes Tantowi pun menegaskan pihaknya terus memantau situasi dan telah mengirimkan tim ke Christchurch untuk berkoordinasi dengan kepolisian dan rumah sakit.

WNI bernama Zulfirman Syah dan putranya menjadi korban aksi brutal di Christchurch. Zulfirman mengalami luka tembak.

“Suami saya ditembak dan anak saya terluka di kaki. Terima kasih atas doa dan kekhawatiran Anda,” tutur istri Zulfirman, Alta Marie, melalui akun Facebook-nya, kemarin. (Pol/Dro/Ths/Yan/YH/AFP/Ant/X-3)                     



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya