Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
SEORANG remaja Inggris yang bergabung dengan kelompok ekstremis Islamic State (IS) mengaku terkejut setelah kewarganegarannya dicabut ioleh pemerintah Inggris/
Shamima Begum yang bertolak ke Suriah pada 2015 dan kini ingin kembali ke Inggris setelah pekan lalu melahirkan di sebuah kamp pengungsi di Suriah mengatakan keputusan pemerintah Inggris itu tidak adil.
"Saya sedikit terkejut," ujar Begum kepada ITV News mengenai pencabutan kewarganegaraan yang diumumkan pemerintah Inggris lewat surat kebada ibunya pada Selasa (19/2).
Namun, Begum mengaku memiliki opsi untuk mengajukan kewarganegaraan ke Belanda, negara asal suaminya, pejuang IS yang saat ini ditahan pasukan Kurdi di Suriah.
"Mungkin saya bisa minta kewarganegaraan ke Belanda. Jika dia dikirim ke penjara di Belanda, saya bisa menunggu hingga dia dibebaskan," kata Begum.
Baca juga: Gabung IS, Kewarganegaraan Perempuan Inggris Dicabut
Seorang pejabat kementerian kehakiman Belanda menolak berkomentar mengenai pernyataan Begum itu. Namun, seorang pakar kewarganegaraan mengatakan peluang Begum mendapatkan kewarganegaraan Belanda sangat minim mengingat persyaratan yang harus dilaluinya.
Kasus Begum menggarisbawahi dilema yang dihadapi sejumlah negara Eropa mengenai apakah mereka akan mengizinkan petempur dan simpatisan IS kembali ke negara mereka.
Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid Javid, Rabu (20/2), mengatakan pencabutan kewarganegaraan adalah senjata kuat yang tidak bisa digunakan begity saja.
"Namun, saat seseorang mengabaikan nilai dasar kita dan mendukung terorisme mereka kehilangan hak untuk otomatis kembali ke Inggris," tegas Javid.
Namun, Javid mengatakan bayi Begum harus mendapatkan perlakuan berbeda.
"Anak-anak tidak boleh menderita. Jadi, jika orangtuanya kehilangan kewarganegaraan Inggris, hal itu tidak berlaku untuk anak mereka," ungkapnya.
Begum melahirkan anak ketiganya pada akhir pekan lalu dan meminta pemerintah Inggris untuk mengizinkannya membesarkan anaknya di Inggris. Namun, dia menolak menyatakan menyesal pernah bergabung dengan IS. (AFP/OL-2)
Timnas Inggris melaju ke semifinal Euro 2025, setelah mengalahkan Swedia melalui adu penalti.
Jerman akan memperketat undang-undang untuk memberantas jaringan penyelundupan migran ke Inggris.
Aktris Harry Potter, Emma Watson, dilarang mengemudi selama enam bulan, setelah melaju melebihi batas kecepatan di Oxford, Inggris.
Menlu AS Marco Rubio dan mitranya dari Prancis, Jerman, dan Inggris sepakat menetapkan akhir Agustus sebagai batas waktu de facto untuk mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran.
Ribuan warga Afghanistan direlokasi ke Inggris usai kebocoran data 19.000 orang. Skema rahasia ini akhirnya terungkap setelah super-injunction dicabut.
Presiden AS Donald Trump menerima undangan langka dari Raja Charles III untuk kunjungan kenegaraan kedua ke Inggris pada 17–19 September 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved