Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Inggris Kecam Aksi Israel Usir Keluarga Palestina

Marcheilla Ariesta
20/2/2019 12:55
Inggris Kecam Aksi Israel Usir Keluarga Palestina
Bentrokan Polisi Israel dan keluarga Abu Assab saat penggusuran.(Medcom.id)

INGGRIS mengecam keras pengusiran keluarga Abu Assab, warga Palestina, dari rumah mereka di Kawasan Muslim, Kota Tua Jerusalem Timur. Rumah itu akan diserahkan ke pemukim Yahudi, karena wilayah tersebut diduduki Israel.

Dalam sebuah pernyataan, Wakil Konsul Jenderal Inggris mengatakan pemerintahnya mengutuk penggusuran tersebut.

“Pemerintah Inggris mengutuk penggusuran Israel atas keluarga Abu Assab dari rumah mereka di Kota Tua Jerusalem,” kata Hall dalam sebuah pernyataan resmi dilansir dari laman kantor berita Palestina, WAFA, Rabu (20/2).

“Rumah itu telah menjadi tempat tinggal mereka selama beberapa dekade,” imbuh dia.

Hall menambahkan, operasi pengusiran yang dilakukan Israel merupakan pelanggaran hukum internasional. Aksi itu dapat merusak peluang perdamaian yang sedang diupayakan negara-negara internasional.

Baca juga: Trump Tanda Tangani Pembentukan Pasukan Angkasa Luar

Dia melanjutkan, pengusiran tersebut hanya menyebabkan penderitaan yang tidak perlu bagi warga Palestina.

Pada akhir pekan lalu, polisi Israel mengusir keluarga Palestina dari rumah mereka. Pengusiran dilakukan usai pengadilan tinggi Israel memutuskan pemukim Yahudi adalah pemilik yang sah.

Warga di lingkungan tersebut berselisih dengan polisi yang berjaga-jaga ketika selusin pemukim Israel menguasai bangunan besar itu.

Rania Abu Assab, yang tinggal bersama suami, anak-anak dan bibinya, berdiri menangis di luar ketika para pemukim mengibarkan bendera Israel di atap.

“Kami tinggal di sana, ini rumah saya, seluruh hidup saya. Mereka mengambil semuanya,” kata dia.

Rania menuturkan keluarga itu terpaksa meninggalkan semua perabot dan barang-barang mereka. Bahkan, suami dan putranya, Mehdi, ditangkap pasukan Israel usai disiksa secara fisik.

“Mereka mengganggu kegiatan polisi,” ucap juru bicara kepolisian Israel menjelaskan alasan mereka ditangkap. Namun, dia tidak memberitahu apakah keluarga Abu Assab itu sudah dibebaskan atau belum.

Kelompok pengawas Israel yang memantau aktivitas permukiman Jerusalem, Ir Amim mengatakan, keluarga Abu Assab telah menerima pemberitahuan pengusiran pada 3 Februari. Dalam surat pemberitahuan, mereka diminta meninggalkan rumah tersebut sebelum 28 Februari.

Dari laporan yang beredar, keluarga Abu Assab telah tinggal di rumah itu sejak 1960-an. Namun, sumber-sumber Palestina mengatakan mereka telah tinggal di rumah itu selama tiga generasi sejak 1952. (Medcom/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya