Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pertemuan Kedua Trump dan Kim akan Digelar Februari

Willy Haryono
19/1/2019 11:45
Pertemuan Kedua Trump dan Kim akan Digelar Februari
(AFP/SAUL LOEB)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump akan menemui pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dalam konferensi tingkat tinggi kedua pada akhir Februari. Hal itu diungkapkan pernyataan resmi kantor kepresidenan AS usai Trump bertemu negosiator Korut, Kim Yong-chol di Gedung Putih, Jumat (18/1).

Seperti dilansir dari laman BBC, diduga kuat Kim Yong-chol telah menyampaikan surat dari Kim Jong-un ke Trump di Gedung Putih.

Sejak KTT pertama Trump dan Kim di Singapura pada Juni tahun lalu, belum ada kemajuan berarti terkait denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Lewat Twitter, Gedung Putih menyampaikan, "Presiden @realDonaldTrump akan bertemu Ketua Kim, yang akan berlangsung sekitar akhir Februari. Lokasi akan diumumkan di waktu mendatang."

Berbagai spekulasi di media menyebutkan bahwa KTT kedua kemungkinan berlangsung di Vietnam.  Koresponden BBC Barbara Plett mengatakan kunjungan Kim Yong-chol ke Washington adalah langkah perdana dalam diplomasi nuklir dengan AS sejak beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Gara-Gara Shutdown, Trump Larang Ketua DPR Gunakan Pesawat Pemerintah

Belum diketahui pasti apa isi surat yang disampaikan kepada Trump, namun diduga memaparkan detail teknis mengenai KTT kedua.

Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan kemajuan dalam denuklirisasi berlanjut usai Trump bertemu Kim Yong-chol.

"Amerika Serikat akan terus memberikan tekanan dan sanksi kepada Korea Utara," ujar Sanders.

Trump pernah menegaskan bahwa sanksi memang "masih berlaku penuh" dan akan terus seperti itu hingga Washington melihat adanya hasil "yang sangat positif" dari sisi Korut.

Menurut Trump, KTT Singapura adalah kemenangan besar diplomatik AS.

"Jika bukan saya, mungkin akan terjadi perang saat ini. Kalian semua mungkin akan berada dalam perang besar di Asia jika saya tidak terpilih menjadi presiden," sebut Trump. (Medcom/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya