Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
Faktor Optimistis Perekonomian Indonesia
1. Indikator ekonomi makro yang terus menguat.
2. Implementasi di berbagai kebijakan yang efektif.
3. Pengelolaan APBN yang prudent, responsif, dan efektif.
4. Intervensi kebijakan pemerintah melalui insentif fiskal dan dukungan pembiayaan
Indonesia sebagai Presidensi G-20 Membuktikan persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis.
Bentuk pengakuan atas status Indonesia sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
Memberikan nilai tambah bagi pemulihan Indonesia, baik dari aktivitas ekonomi maupun kepercayaan masyarakat domestik dan internasional.
Mengorkestrasi agenda pembahasan agar mendukung dan berdampak positif dalam memulih- kan ekonomi Indonesia.
Menunjukkan kepemimpinan Indonesia di kancah Internasional.
Membuat Indonesia menjadi fokus perhatian dunia, khususnya bagi pelaku ekonomi dan keuangan.
Menjadi sarana untuk memperkenalkan pariwisata dan produk unggulan Indonesia kepada dunia internasional.
Indonesia menyesalkan kegagalan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam mengesahkan rancangan resolusi yang menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza.
Pakar HI Hikmahanto Juwana menyampaikan perjanjian ekstradisi antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Singapura telah berlaku efektif sejak 21 Maret 2024.
PENGUNDIAN babak kualifikasi Piala Asia U-23 2026 resmi dilakukan. Indonesia harus bersaing di Grup J bersama tim kuat Korea Selatan (Korsel)
BADAN Pengelola Investasi (BPI) Danantara mengumumkan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan perusahaan pertambangan asal Prancis, Eramet
P2KM Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Yayasan Cendekia Muda Madani menggelar bedah buku
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Situasi global yang masih dan kian tak menentu patut diwaspadai. Perkembangan dari ekonomi dunia dan konflik Timur Tengah Iran vs Israel dinilai dapat memberi dampak ke perekonomian Indonesia.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kembali mencatatkan defisit sebesar Rp21 triliun, setara 0,09% dari Produk Domestik Bruto (PDB) hingga akhir Mei 2025.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, masyarakat dan pelaku usaha diprediksi akan menghadapi berbagai tantangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved