Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
INDONESIA tengah bersiap menyongsong 100 tahun kemerdekaan pada 2045, yang kerap disebut sebagai momentum Generasi Emas. Anak-anak sebagai penerus bangsa memegang peranan penting dalam mewujudkan cita-cita tersebut. Namun, tantangan di bidang kesehatan, khususnya masalah gizi, masih menjadi pekerjaan rumah besar.
Salah satu masalah gizi utama yang masih banyak dihadapi adalah anemia akibat kekurangan zat besi. Kondisi ini sering kali luput dari perhatian, padahal berdampak langsung pada perkembangan kognitif, konsentrasi, daya ingat, serta prestasi belajar anak. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mencatat, 38,4% anak usia 6-59 bulan di Indonesia mengalami anemia, menempatkan Indonesia sebagai salah satu dari lima negara dengan prevalensi tertinggi di Asia Tenggara.
“Anemia defisiensi besi tidak boleh dianggap sepele karena bisa memengaruhi masa depan anak. Pencegahan sejak dini melalui pola makan kaya zat besi, konsumsi vitamin C, pemeriksaan kesehatan, hingga dukungan produk nutrisi berkualitas menjadi langkah penting,” jelas dr. Devie Kristiani, Sp.A, Dokter Spesialis Anak.
Sejalan dengan tantangan tersebut, Sarihusada, menegaskan komitmennya mendukung pemenuhan gizi anak bangsa. Melalui SGM Eksplor, perusahaan berbasis di Yogyakarta ini berinovasi menghadirkan nutrisi berbasis sains yang sesuai dengan kebutuhan anak Indonesia.
“Sejak awal, Sarihusada hadir untuk memenuhi kebutuhan gizi anak Indonesia. Inovasi kami tidak hanya lewat produk, tetapi juga edukasi digital seperti Kalkulator Zat Besi di generasimaju.co.id, agar orang tua bisa lebih mudah memantau kebutuhan gizi si kecil,” ungkap VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto.
Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, menambahkan seluruh produk Sarihusada dikembangkan di Research & Innovation Center Yogyakarta dengan standar global. “Pemenuhan nutrisi lengkap adalah fondasi penting bagi tumbuh kembang optimal anak. Melalui inovasi berbasis riset, kami ingin memastikan setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh sehat,” ujarnya.
Tak hanya fokus pada pemenuhan gizi, Sarihusada juga mengedepankan prinsip keberlanjutan. Salah satu langkahnya adalah penggunaan Boiler Biomassa di pabrik Yogyakarta, yang mampu menurunkan emisi karbon sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi petani lokal melalui pemanfaatan sekam padi. (Z-2)
Kekurangan zat besi pada balita bukan hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga berdampak pada kecerdasan anak.
Program Cek Kesehatan Gratis ini tidak sekadar layanan medis, tapi sebuah upaya mengubah pola pikir masyarakat terhadap kesehatan.
KESEHATAN gigi dan anemia masih menjadi gangguan kesehatan yang sering ditemukan dalam program cek kesehatan gratis (CKG) di sekolah. Salah satunya di SMA Negeri 1 Baturaden.
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Bayi yang mengalami anemia akan mengalami gejala klinis berupa iritabel atau merengek, lesu, dada berdebar-debar, sakit kepala sampai dengan tidak lincah saat berlari.
Tayangan yang tepat memiliki nilai edukatif dan moral yang positif, sesuai dengan tahap perkembangan anak, dan menggunakan bahasa yang sopan dan mudah dipahami.
Tayangan televisi edukatif yang sesuai dengan usia anak serta didampingi orangtua dapat memperluas kosakata, menambah pengetahuan, hingga mengenalkan nilai moral serta sosial.
Rencana, program anak kedua Denny dan istrinya akan dilakukan di rumah sakit yang sama tempat istrinya melahirkan anak pertamanya.
Praktik hipnoterapi yang diimplementasikan secara tepat dapat menyembuhkan trauma yang disebabkan oleh perundungan dan meningkatkan prestasi anak di sekolah.
UPAYA memperkuat perlindungan perempuan dan anak dari ancaman tindak kekerasan melalui pengintegrasian sistem antarlembaga terkait harus mendapat dukungan semua pihak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved