Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
KEPALA Biro Humas Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) Eddy Cahyono Sugiarto, mengatakan media mainstream atau arus utama masih menjadi acuan informasi bagi masyarakat di tengah disrupsi digital.
Ia mengatakan tingkat kepercayaan terhadap media arus utama masih tinggi meski saat ini masyarakat mudah mendapatkan informasi di internet atau media sosial.
"Skarang ini tingkat kepercayaan terhadap media mainstream ini jauh ya, hampir 74% ya dibandingkan dengan apa lagi, dengan era disrupsi internet ini ya, tetap media mainstream ini menjadi acuan ya. Karena cara kerjanya juga beda ya, ada kerja-kerja jurnalis yang akuntabel, ada proses-prosesnya, teman-teman di lapangan melaporkan di sini, nanti di sini masih difilter lagi oleh redaksi," kata Eddy, ketika berkunjung ke kantor Media Indonesia, Jumat (18/7).
Eddy menilai pentingnya peran media arus utama membuat pihaknya menjalin kerja sama untuk memberikan informasi atau edukasi, serta literasi digital kepada publik.
"Kerja sama dengan media mainstream ini sudah merupakan suatu keniscayaan, ya, apalagi di era seperti sekarang ini, di era bubble informasi apa segala macam, semua orang sekarang bisa berpendapat, bisa itu, jadi apa, ketahanan informasi itu bisa dibangun, salah satunya ya dengan peran serta media mainstream, untuk membangun literasi digital," katanya.
Eddy mengatakan pihaknya ingin menggandeng seluruh pihak, termasuk media arus utama untuk memastikan misi besar Presiden Prabowo Subianto dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 tercapai dan ruang publik dapat diisi dengan informasi positif. Ia menyebut saat ini ada tiga program prioritas yang dijalankan, yakni Koperasi Merah Putih, Sekolah Rakyat, dan Cek Kesehatan Gratis.
Ia mengatakan dengan menggandeng media arus utama dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam program tersebut.
"Ini kan senjata utamanya Pak Presiden, untuk menyiapkan sumber daya, dari strategi pendidikan, sehingga nanti pendidikan dan kesehatannya, kemudian Koperasi Merah Putih kan, untuk ekonomi rakyatannya lah. NAnti ujung-ujungnya ya kita di Indonesia Emas. Nah ini kami kewajiban untuk mengawalnya di Kemenseknek, dari itu kami menjalin relasi dengan semua ya yang berpentingan," katanya.
Lebih lanjut, Eddy memastikan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kemensetneg bertugas untuk melayani masyarakat. Ia mengatakan ASN di Kemensetneg tidak terkait atau terafiliasi dengan partai politik tertentu.
"Kami memang backgroundnya semua ini adalah ASN, artinya kami ini kan mesin, jadi pemerintah, presidennya bisa berganti-ganti gitu, tapi dipastikan kami memberikan pelayanan untuk mendukung informasi publik yang positif, itu sudah menjadi satu, harusnya kami tidak terkait atau afilasi dengan politik-politik tertentu," pungkasnya. (Faj/P-2)
Sepekan terakhir, dunia pertelevisian diguncang kebijakan pemutusan hubungan kerja. Media cetak bahkan sudah lebih dulu diguncang PHK karena banyak yang berhenti terbit.
ANGGOTA Dewan Pers Totok Suryanto mengatakan dalam upaya menyelamatkan industri media saat ini, perusahaan pers bisa mengelola iklan dari pemerintah dan pihak swasta.
Beberapa tahun terakhir media mainstream menghadapi lawan baru yakni influencer.
Legislator Fraksi PDI-Perjuangan ini juga menambahkan pentingnya dukungan dari pimpinan DPR RI untuk peningkatan Parlemen News Room menjadi lebih baik kedepannya.
KETAHANAN keluarga disebut menjadi modal penting dan pedoman bagi setiap orang dalam menjalani kehidupan di era disrupsi.
Penulisan berita dengan judul menarik perhatian pembaca atau jurnalisme clickbait tidak dapat dijadikan sandaran jangka panjang bagi perusahaan media untuk mendapatkan keuntungan.
"Ini tugasnya IPB. Urusan pangan ini serahkan ke IPB. Insyaalah rampung. Saya tunggu," kata Presiden.
Rhenald Kasali selaku pakar dan pendiri Rumah Perubahan menekankan bahwa kampus idealnya segera melakukan perubahan.
Strategi pertama adalah memperluas aksi publik antara lain meningkatkan kesadaran masyarakat literasi media dan kemampuan berpikir kritis dalam menerima.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved