Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ketahanan Keluarga Jadi Modal Utama di Era Disrupsi

Rahmatul Fajri
25/1/2025 13:40
Ketahanan Keluarga Jadi Modal Utama di Era Disrupsi
Musyawarah MTO Muslimah ABI.(Dok. Muslimah ABI)

KETAHANAN keluarga disebut menjadi modal penting dan pedoman bagi setiap orang dalam menjalani kehidupan di era disrupsi. Karena itu, perempuan memiliki peran strategis untuk mewujudkannya.

Ketua Pimpinan Nasional Muslimah Ahlulbait Indonesia (ABI), Zainab Endang Rahayu, menekankan pentingnya peran perempuan dalam membangun ketahanan keluarga di tengah arus disrupsi yang semakin pesat.

"Muslimah adalah tiang keluarga. Di tengah tantangan zaman, kita harus menjadi penjaga nilai-nilai luhur sambil tetap relevan dengan kebutuhan umat dan bangsa," kata Zainab melalui keterangannya, yang disampaikan disampaikan saat Musyawarah Tertinggi Organisasi (MTO) I dan Kongres III ABI di Gedung BPMP, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1).

Zainab juga menegaskan bahwa keberadaan Muslimah ABI sebagai organisasi perempuan berbasis budaya Islam memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan keluarga dan memperkuat masyarakat.

Muslimah ABI, yang berdiri sejak 2014, kini memasuki periode ketiga (2025-2029). Zainab berharap organisasi ini dapat berperan lebih besar dalam membangun ketahanan keluarga, serta memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai-nilai kebangsaan yang berlandaskan agama.

Seminar tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman perempuan tentang peran strategis mereka dalam organisasi dan masyarakat. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk memperkuat identitas serta kontribusi perempuan Muslimah dalam pembangunan bangsa dan negara, khususnya dalam menghadapi tantangan era disrupsi yang semakin kompleks.

"Ketahanan keluarga dan bangsa sangat bergantung pada pemberdayaan perempuan. Pemberdayaan ini bukan hanya soal kesetaraan, tetapi juga soal peran perempuan dalam menjaga keharmonisan keluarga yang akan berdampak pada ketahanan bangsa," ujar Analis Kebijakan di Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM Kemenag, Haris Burhani.

Di kesempatan yang sama, Direktur Indonesia Center for Middle East Studies (ICMES) Dina Y. Sulaeman turut memberikan wawasan terkait tantangan global yang dihadapi dunia Islam, seperti konflik geopolitik, ketimpangan ekonomi, serta pengaruh globalisasi.

"Di era disrupsi ini, informasi datang begitu cepat. Apa yang terjadi di Palestina atau Suriah bisa mempengaruhi kita di sini. Untuk itu, kita membutuhkan organisasi seperti Muslimah ABI untuk menjadi agen stabilitas sosial dan kebangsaan," ujarnya.

"Sebagai perempuan, kita harus aktif dalam pengorganisasian untuk menegakkan keadilan dan memperjuangkan perubahan. Organisasi yang baik akan menciptakan perubahan yang nyata, yang bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk masyarakat," jelas praktisi pendidikan Mufathonah. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya