Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

SPMB 2025 Dinilai Berjalan Lancar meski Beberapa Kasus Pelanggaran Terjadi

Despian Nurhidayat
09/7/2025 13:51
SPMB 2025 Dinilai Berjalan Lancar meski Beberapa Kasus Pelanggaran Terjadi
Posko SPMB 2025 di Yogyakarta.(Dok. Antara)

DEWAN Pakar Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Anggi Afriansyah mengatakan bahwa pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru tahun ini atau SPMB 2025 relatif berjalan lancar, meskipun ada beberapa hal yang masih mengemuka terkait dengan kasus pelanggaran berupa manipulasi yang dilakukan orangtua atau titipan dari pejabat yang ingin masuk ke sekolah.

“Untuk konteks domisili ada juga keluhan beberapa warga di beberapa tempat karena tidak mendapatkan kuota, padahal mereka menganggap arena rumahnya termasuk dalam kawasan sekolah. Kasus jual beli kursi juga masih mengemuka seperti yang terjadi di beberapa wilayah. Untuk konteks SD, ada keluhan terkait tes baca tulis hitung dalam proses seleksi,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Rabu (9/7).

Lebih lanjut, dia merasa kasus-kasus dugaan kecurangan SPMB itu merupakan hal yang selalu akan muncul dalam setiap penerimaan siswa baru.

Hal yang Perlu Diperbaiki

Namun demikian, terdapat hal-hal substantif yang perlu diperbaiki di antaranya pemerintah harus melihat kembali peta persekolahan di negeri ini, baik secara kualitas maupun kuantitas, agar dalam rentang waktu ke depan, persoalan anak mendapat pendidikan yang berkualitas dapat terpenuhi.

“Secara paradigmatik sudah tertanam secara kuat di benak orangtua tentang sekolah favorit, jadi upaya untuk meraih sekolah-sekolah terbaik masih jadi harapan orangtua. Idealnya sekolah-sekolah sudah bagus kondisinya, namun karena ketimpangan, jadi upaya legal non legal diupayakan orangtua untuk meraih pendidikan anak yang terbaik,” tegas Anggi.

Karena alasan tersebut, ada juga ruang transaksional terjadi sebab integritas pengelola pendidikan, ditambah yang mengupayakan memiliki power, seringkali mudah diatur.

Untuk itu, kontrol di level daerah sangat penting, terutama dari pimpinan tertinggi, untuk menggaransi setiap dinas dan sekolah dapat menyelenggarakan SPMB secara objektif, transparan dan akuntabel.  (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya