Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ORGANISASI nirlaba Pita Putih Indonesia (PPI) menggandeng generasi Z (gen Z) untuk menyuarakan dampak perubahan iklim pada generasi muda.
"Pita Putih Indonesia sebagai organisasi yang bergerak di bidang kesehatan ibu, anak dan juga remaja, sangat menaruh perhatian pada dampak perubahan iklim. Terutama pada kelompok rentan," ujar Ketua Umum Pita Putih Indonesia, Dr Giwo Rubianto dalam seminar nasional "Resiliensi Gen Z, Bangun Generasi Tangguh Hadapi Perubahan Iklim" yang diselenggarakan FISIP Uhamka dan Pita Putih Indonesia di Jakarta, Rabu (2/7).
Giwo mengatakan, generasi muda perlu diedukasi terkait luasnya dampak perubahan iklim pada kehidupan sehari-hari. Selain itu, generasi muda perlu didorong untuk berpartisipasi dalam upaya-upaya untuk mengatasi perubahan iklim yang sudah terjadi.
Gen Z, lanjut dia, memiliki kekuatan yakni menjadi agen perubahan dan turut membantu mensosialisasikan dampak perubahan iklim itu pada sesama dan juga lingkungannya.
"Kolaborasi antara organisasi masyarakat dengan institusi pendidikan ini sangat penting, khususnya dalam mengedukasi generasi Z terkait dampak perubahan iklim pada kesehatan fisik dan mental," jelas Giwo.
Pada kesempatan yang sama, Dekan FISIP Uhamka, Dra Tellys Corliana MHum, mengatakan isu lingkungan hidup bukan hanya menjadi persoalan nasional, tetapi juga global.
"Gen Z termasuk generasi yang paling merasakan kecemasan atas perubahan iklim yang ekstrem," kata Tellys.
Tellys menjelaskan perubahan iklim yang terjadi sangat dipengaruhi oleh aktivitas manusia, sering kali tanpa disadari. Oleh karena itu, Gen Z sebagai generasi "digital-native" memiliki peran strategis untuk menyuarakan pentingnya menjaga kelestarian bumi melalui media sosial dan teknologi digital.
Seminar tersebut menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya Ketua Harian Pita Putih Indonesia dr Heru Kasidi, Koordinator Bidang Informasi Iklim Terapan BMKG Siswanto MSc PhD, Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS Marzoeki Mahdi Dr dr Nova Riyanti Yusuf SpKJ, dan perwakilan dari mahasiswa Bimo Aria Seno.
Dalam paparannya, Ketua Harian Pita Putih Indonesia Heru Kasidi menjelaskan bahwa perubahan iklim berdampak pada kesehatan reproduksi generasi muda. Mulai dari keseimbangan hormonal, ketidakteraturan menstruasi, stres psikologis, dan lainnya.
"Disrupsi hormonal pada remaja dapat memengaruhi tumbuh kembang dan dalam jangka panjang berdampak pada kesehatan reproduksi," kata Heru.
Sementara Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS Marzoeki Mahdi, Dr dr Nova Riyanti Yusuf SpKJ, mengatakan perubahan iklim memiliki dampak pada kesehatan mental mulai dari gangguan kecemasa dan emosi negatif, i Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD), dan masalah mental lainnya.
Koordinator Bidang Informasi Iklim Terapan BMKG, Siswanto MSc PhD, mengatakan perubahan iklim sudah terjadi dan dirasakan masyaraka. Hasil pemantauan 116 stasiun BMKG, suhu udara rata-rata di wilayah pada 2023 yakni 27,2 derajat Celcius atau tertinggi kedua setelah 2016. Perubahan iklim sendiri berdampak pada gangguan kesehatan seperti kecelakaan, kematian, dampak kesehatan mental, kelelahan, saluran pernafasan, dan lainnya. (H-2)
Pusat Pengurangan Risiko Bencana Universitas Indonesia melakukan kerja sama bidang Limnologi dan Hidrologi dengan BRIN untuk persiapan dan adaptasi perubahan iklim.
Sebanyak 73% sekolah di Indonesia berada di area rawan banjir.
PARA peneliti dari Universitas Manchester telah memperkirakan akan ada peningkatan risiko infeksi jamur selama beberapa tahun mendatang akibat perubahan iklim.
PERUBAHAN iklim secara langsung berdampak pada kerusakan lingkungan dan menyebabkan masalah kesehatan ibu dan anak
Perubahan Iklim: Dampak dan Solusi untuk Bumi. Krisis iklim global: Pelajari dampak mengerikan & solusi inovatif selamatkan Bumi. Aksi nyata untuk masa depan berkelanjutan!
Kegiatan ini diharapkan memantik pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik, yang dapat menunjang nilai dan prestasi mahasiswa baik akademik maupun non akademik.
Perpanjangan kerja sama ini merupakan tonggak penting hubungan dan kolaborasi kedua perguruan tinggi yang telah berjalan selama 10 tahun.
Kelompok pemuda sebagai pengelolaan website Desa Sukaresmi dan wanita tani mendapat pelatihan pengelolaan website, yang bertujuan meningkatkan keterampilan digital para peserta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved