Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
SEEKOR dinosaurus "pelari" misterius, yang ukurannya hanya sebesar anjing, berlarian di sekitar dataran banjir kuno yang sekarang disebut Colorado sekitar 150 juta tahun lalu, berdasarkan hasil penelitian terbaru.
Dinosaurus herbivora yang berjalan dengan dua kaki ini, yang dinamai Enigmacursor mollyborthwickae, memiliki panjang sekitar 3 kaki (1 meter) dan tinggi 1,5 kaki (0,5 m).
Meski berukuran kecil, penemuan spesies ini sangat berpengaruh dalam meningkatkan pemahaman ilmuwan mengenai beberapa spesies dari zaman Jurassic.
Sebuah perusahaan penggalian fosil swasta menemukan E. mollyborthwickae di Colorado antara tahun 2021 dan 2022. Kerangkanya kemudian dijual dan dipasarkan sebagai Nanosaurus, yang merupakan jenis dinosaurus kecil lain dari formasi batuan yang sama, yaitu Formasi Morrison.
Setelah kerangka dibeli oleh Museum Sejarah Alam di London, para peneliti mendapati bahwa spesimen baru ini bukanlah Nanosaurus, tetapi juga menunjukkan bahwa klasifikasi ilmiah Nanosaurus dan beberapa dinosaurus lain dari Formasi Morrison juga tidak dapat diandalkan.
Formasi Morrison dikenal karena banyaknya fosil dinosaurus terkenal, seperti Stegosaurus yang bersisik dan predator mengerikan Allosaurus, yang hidup berdampingan dengan E. mollyborthwickae selama periode Jurassic (201,3 juta hingga 145 juta tahun lalu).
Penelitian baru yang dipublikasikan pada Rabu (25 Juni) di jurnal Royal Society Open Science menunjukkan bahwa masih banyak yang perlu diteruskan oleh para peneliti mengenai dinosaurus kecil dalam formasi itu.
"Walaupun Formasi Morrison telah dikenal sejak lama, kebanyakan penelitian lebih berkonsentrasi pada pencarian dinosaurus terbesar dan menarik," Ungkap Susannah Maidment, seorang peneliti senior di Museum Sejarah Alam, dalam sebuah artikel yang dirilis oleh museum tersebut.
"Dinosaurus kecil sering terabaikan, yang berarti kemungkinan besar masih banyak yang terpendam di dalam tanah."
Ketika para peneliti berhasil mendapatkan fosil yang sebelumnya diduga sebagai Nanosaurus, mereka mulai menyelidiki kelompok tersebut dengan cermat, termasuk dinosaurus kecil lain dari Formasi Morrison.
"Nanosaurus tidak dinamakan berdasarkan banyaknya tulang yang menjadi fosil, tetapi lebih berdasarkan kesan tulang yang terawetkan yang tertekan dalam pasir yang mengeras dan sangat sulit untuk diteliti," jelas Paul Barrett seorang paleobiolog di Museum Sejarah Alam.
"Oleh karena itu, kami beralih ke tulang-tulang lain yang selama seratus tahun terakhir telah dirujuk ke kelompok tersebut, namun tulang-tulang tersebut juga kurang terpelihara dengan baik."
Dokumentasi fosil untuk beberapa dinosaurus kecil dari Formasi Morrison masih terbatas dan telah mengalami beberapa revisi dalam penelitiannya, sesuai dengan hasil studi tersebut.
Barrett dan Maidment melakukan tinjauan terhadap Nanosaurus dan spesies lain dari Formasi Morrison dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Bulletin of the Peabody Museum of Natural History.
Mereka menyimpulkan bahwa menurut standar yang berlaku saat ini, tidak satu pun dari mereka memiliki karakteristik yang cukup unik atau kombinasi karakteristik yang cukup khusus untuk dianggap valid.
Untuk penelitian ini, para ilmuwan menganalisis spesimen Nanosaurus dan melakukan pemindaian untuk menciptakan representasi 3D virtual dari fosil tulangnya.
Mereka menemukan bahwa ciri-ciri khas, terutama di bagian kakinya, membuat hewan ini cukup berbeda dibandingkan dengan jenis dinosaurus lainnya.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kerabat terdekat yang diketahui adalah Yandusaurus hongheensis, seorang herbivora dari Tiongkok pada era Jurassic.
"Dengan mempelajari anatomi secara cermat, kami dapat menguraikan hubungan evolusi dari spesies ini, taksonomi, dan keragaman pada kelompok dinosaurus kecil yang sebelumnya kurang dipahami," ujar Maidment.
Sumber: Live Sciences
Ilmuwan menemukan isi perut fosil sauropoda Diamantinasaurus matildae, mengungkap pola makan herbivora dan sistem pencernaan berbasis fermentasi yang mirip gajah modern.
Ankylosaurus, dinosaurus herbivora dari akhir periode Cretaceous, dikenal sebagai "tank perang" kuno berkat pelindung baja alami dan ekor berbentuk gada yang mematikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved