Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Tren Kasus Kekerasan pada Perempuan dan Anak Belum Turun Signifikan

Ihfa Firdausya
29/6/2025 13:18
Tren Kasus Kekerasan pada Perempuan dan Anak Belum Turun Signifikan
kunjungan Menteri PPPA ke Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Sabtu (28/6)(Dok.Kementerian PPPA)

MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menyebut kasus kekerasan perempuan dan anak belum menunjukkan tren penurunan dengan signifikan. Menurutnya, hal itu menandakan perlunya penguatan sistem pencegahan dan layanan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan yang lebih responsif di tingkat daerah.
 
“Dibutuhkan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah," ujar menteri PPPA saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Sabtu (28/6), seperti dikutip dati keterangan resmi.
 

Ia mencontohkan di Kabupaten Pati ada 18 aduan kasus kekerasan terhadap anak dan 8 aduan kasus terhadap perempuan sepanjang 2024 berdasarkan Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA). Menurut menteri PPPA, jumlah tersebut kemungkinan besar hanya mencerminkan sebagian kecil dari kasus yang sebenarnya terjadi.
 
“Banyak kasus kekerasan yang masih tersembunyi. Korban enggan melapor karena stigma, rasa takut, atau bahkan karena tidak tahu ke mana harus mengadu. Ini yang perlu kita cari solusinya bersama-sama dan tentu kita semua harus memperkuat Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) di Kabupaten Pati ini," tuturnya.
  
Menteri PPPA mengapresiasi langkah-langkah strategis Kabupaten Pati dalam pembangunan kesetaraan gender dan perlindungan anak meskipun dengan fasilitas dan kondisi yang masih terbatas. Evaluasi terakhir tahun 2023 menunjukkan bahwa Kabupaten Pati telah menerima Penghargaan Parahita Ekapraya (PPE) kategori Pratama dan Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori Madya.
 
Kabupaten Pati, kata dia, salah satu dari 16 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang menerima Dana Alokasi Khusus Non Fisik yang dialokasikan untuk program Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di daerah atau DAK Non Fisik PPA tahun 2025 dari Kemen PPPA. Total anggarannya sebesar Rp400,6 juta.

Dana tersebut untuk memperkuat layanan bagi korban kekerasan, termasuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia di UPTD PPA Kabupaten Pati yang kini berstatus Kelas A.
 
Wakil Bupati Pati Risma Ardhi Chandra mengakui salah satu kendala utama dalam penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah keterbatasan anggaran daerah. Pemerintah Kabupaten Pati masih mengandalkan Dana Alokasi Khusus Non Fisik dari pemerintah pusat. (H-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya