Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Klinik Terapi Sel Bertaraf Internasional Soft Launching di KEK Sanur Bali

Naufal Zuhdi
27/6/2025 00:46
Klinik Terapi Sel Bertaraf Internasional Soft Launching di KEK Sanur Bali
Founder ALC yang akrab disapa Prof. Fred mengatakan bahwa bersama usia, lifestyle, dan lingkungan yang tak lagi ideal, tubuh kita kehilangan kontrol akan inflamasi, ketajaman fungsi sel-sel imun tubuh menurun dan terjadi penumpukan sel-sel sampah/zombie/se(Dok. Alster Lake Clinic)

ALSTER Lake Clinic (ALC) melakukan soft launching klinik terapi sel bertaraf internasional yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali. Peresmian ALC secara nyata fokus untuk pencegahan penyakit dan healthy aging yang dihadiri oleh dokter bedah ternama asal Jerman, Prof. Dr. med. Fred Fändrich, FRCS.

Pada kesempatan itu, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyatakan kebanggaannya terhadap pembangunan KEK Sanur.

"Saya ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas semua pihak yang telah merintis pembangunan KEK yang diperuntukkan untuk kesehatan. Ini adalah terobosan pertama kali di Indonesia kita mencanangkan KEK untuk layanan kesehatan bertaraf dunia internasional," ujar Prabowo dikutip dari siaran pers yang diterima, Kamis (26/6).

Sebagaimana diketahui, World Health Organization (WHO) menyampaikan fakta bahwa penyakit peradangan kronis, seperti diabetes, jantung, stroke, kanker, autoimun, radang sendi, dan pikun adalah ancaman terbesar bagi peradaban manusia dan kasusnya terus meningkat.

"Terutama bagi masyarakat di perkotaan dengan tingkat polusi yang tinggi, yang bernafas menghirup kualitas udara yang kurang sehat setiap harinya, status peradangan tubuhnya menyala terus-menerus," ujar dokter lokal yang menekuni ilmu kedokteran regeneratif, dr. Olivia, M.Biomed.

Generasi muda saat ini bisa saja merasa sehat, padahal dalam kegiatan hariannya, ada beberapa tanda awal inflamasi/peradangan tubuh seperti sakit sendi, brain fog, sakit kepala, anxiety, masalah pencernaan, namun semua dianggap sudah lumrah.
 
Founder ALC yang akrab disapa Prof. Fred juga mengatakan bahwa bersama usia, lifestyle, dan lingkungan yang tak lagi ideal, tubuh kita kehilangan kontrol akan inflamasi, ketajaman fungsi sel-sel imun tubuh menurun dan terjadi penumpukan sel-sel sampah/zombie/senescent yang terus melukai sel-sel sehat di sekitarnya dan semakin menambah tingkat peradangan tubuh. 

"Satu strategi yang paling jitu untuk menurunkan peradangan tubuh yang merugikan tersebut adalah dengan menurunkan jumlah sel-sel senescent sembari memulihkan microenvirontment ke kondisi yang lebih stabil, bersih, dan fungsional seperti sedia kala. Inilah trademark pelayanan kami di ALC," jelasnya.
 
Klinik tahap pertama ALC, lanjutnya, saat ini siap memberikan pelayanan terbatas untuk perbaikan microenvironment tubuh lewat rangkaian bio-organic infusions yang disalurkan melalui jalur infus/intra vena. 

"Bio-organic infusions ALC merupakan game changer karena mampu memberikan hasil perbaikan yang lebih cepat dibanding perubahan lifestyle namun tetap sejalan dengan gaya hidup sehat, dan bekerja saling menguatkan. Saat usia terus bertambah, segala upaya yang aman dan terbukti secara ilmiah untuk menurunkan peradangan tubuh menjadi krusial," tegas Prof. Fred.
 
Sementara itu, Manager ALC I Gede Chandra Kardana Noprasetyo menyebut bahwa gedung utama ALC dengan laboratorium berbasis Good Manufacturing Practice (GMP)-nya saat ini masih dalam tahap pembangunan yang dipastikan rampung pada kuartal awal 2026.

"Ke depan, ALC secara penuh siap memberikan pelayanan komprehensifnya: bio-organic infusions dan reverse-aging treatment berbasis sel monosit khas ALC untuk siapapun yang membutuhkan," ungkapnya.
 
Kehadiran ALC yang berdiri kokoh di atas lahan seluas 5.600 m2, semakin melengkapi dan menyempurnakan kebutuhan layanan kesehatan di Indonesia dengan standar layanan dan fasilitas bertaraf internasional. Sehingga masyarakat kita tak perlu lagi mencari pengobatan ke luar negeri, bahkan Bali bisa menjadi magnet baru untuk destinasi wisata kesehatan dunia. (Fal/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya