Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
BADAN Gizi Nasional (BGN) menggelar bimbingan teknis penjamah makanan bagi relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wilayah 1 sebagai inisiatif untuk memajukan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kegiatan tersebut diikuti 700 peserta dari 15 unit SPPG di Kabupaten Asahan, Sumatra Utara, pada 21-22 Juni.
Pada hari pertama, sebanyak 400 orang dari 8 SPPG turut berpartisipasi yakni dari SPPG Asahan Air Batu Sei Alim Timur, Asahan Bandar Pasir Mandoge, Asahan Kota Kisaran Barat Sendang Sari, Asahan Kota Kisaran Timur Selawan, Asahan Kota Kisaran Barat Sendang Sari, Labuhanbatu Utara Kualuh Hulu, Simalungun Bandar, dan Batubara Air Putih Tanjung Kubah.
Adapun pada hari kedua diikuti oleh 300 peserta dari 6 SPPG yakni SPPG Serdang Bedagai Sei Rampah Pergulaan, Batu Bara Air Putih Indrasakti, Serdang Bedagai Sei Rampah Cempedak Lobang, Kota Tebing Tinggi Bajenis Durian, Labuhanbatu Rantau Utara Rantauprapat, dan Labuhanbatu Selatan Torgamba Aek Batu.
Perwakilan BGN Sawin menyampaikan inisiatif ini bertujuan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para personil SPPG yang jadi ujung tombak dalam menyediakan makanan sehat bagi para penerima manfaat.
Menurutnya, pelatihan ini juga untuk mendukung pelaksanaan program MBG sekaligus bagian dari visi besar menuju Indonesia Emas 2045. "Pelatihan ini bukan cuma penguatan pengetahuan, tapi juga pembentukan sikap dan etika kerja yang sesuai dengan standar keamanan pangan dan gizi seimbang,” ujar Sawin.
Ia juga menegaskan program MBG ialah bagian dari mandat yang tercantum dalam Perpres Nomor 83/2024, yang memberikan tanggung jawab kepada BGN untuk memastikan pemenuhan gizi nasional khususnya bagi anak-anak usia sekolah, ibu hamil, dan balita.
"Guna menjamin keberhasilan program tersebut, kolaborasi dan kerjasama multisektor pada semua tingkatan dari nasional hingga daerah sangatlah penting," terangnya.
Hulman Sitorus, tokoh masyarakat setempat, mengemukakan para penjamah makanan adalah para pejuang yang mencetak masa depan bangsa cemerlang. Sehingga, kegiatan ini penting untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan menggambarkan pentingnya peran para penjamah makanan.
Pada bimbingan itu, menghadirkan sejumlah pembicara ahli dari berbagai institusi dan organisasi, seperti Kemendikdasmen, Kemenkes, akademisi, Badan POM, dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi).
Mereka yakni, Tengku Ismanelly Hanum (Fakultas Farmasi USU), Khadijah (Kabid Perlindungan Anak Dinas Sosial PPPA Kabupaten Batu Bara, juga mewakili Persagi), Sri Rizki Fitri dan Yanti Agustini (dari Balai POM Tanjungbalai), Fenti Adfrida Yanti Saragih (Pengelola Program Gizi Dinas Kesehatan Kota Medan), dan Mursaid (Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan).
Tiap pembicara memberikan wawasan terkait dengan topik penting seperti penanganan makanan yang tepat, praktik kebersihan, protokol keamanan pangan, dan strategi untuk memastikan gizi seimbang dalam makanan yang disajikan kepada para penerima manfaat.
Sawin menambahkan melalui kegiatan bimbingan teknis penjamah makanan, BGN menegaskan kembali komitmennya untuk membina generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan tangguh. "Dengan membekali relawan SPPG melalui keterampilan dan pengetahuan, BGN memastikan visi Indonesia lebih sehat dapat diwujudkan," pungkas Sawin. (H-2)
BADAN Gizi Nasional (BGN) menyebut saat ini ada 22 ribu calon mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sudah mendaftar dan akan diseleksi kembali.
BGN bersama BPJS Ketenagakerjaan (TK) melakukan penandatanganan naskah kerja sama mendukung program Makan Bergizi Gratis
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jenu Sugihwaras di Kabupaten Tuban, Jatim, resmi dibuka. SPPG ini akan melayani program Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi 3.000 siswa.
Pemilik dapur MBG Serengan, Yuli Retnowati mengungkapkan kepada wartawan, akibat aksi maling ini, maka sejumlah peralatan seperti piring dan kompos gas hilang.
Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan bimbingan teknis bagi 3.300 penjamah makanan dari 67 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Sumatera Selatan.
BGN sebut pekan depan akan ada penambahan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) sejumlah 1,2 juta, total yang akan dilayani di pekan depan itu totalnya sudah hampir 7 juta.
Kolaborasi ini tidak hanya menyajikan makanan yang lezat dan sehat, tetapi juga membangun kebiasaan makan bergizi secara berkelanjutan.
KEPALA Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengungkapkan biaya Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp10 ribu di Pulau Jawa lebih dari cukup.
POLRI akan melakukan kolaborasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan lembaga terkait lainnya untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MGB) yang diusung oleh pemerintah.
Badan Gizi Nasional (BGN) mengembangkan sistem pengawasan berlapis. Salah satunya untuk mencegah kejadian seperti keracunan MBG kembali terulang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved