Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SEORANG seniman tidak selalu bisa produktif berkarya. Untuk itu, seniman perlu terus belajar dan mengembangkan diri, baik lewat pameran maupun kompetisi.
Pemenang UOB Painting of the Year (POY) 2024, Muhammad Yakin mengakui, dirinya sempat tidak menghasilkan karya selama setahun, yaitu pada 2023. Saat itu, dirinya merasa tidak mempunyai ide untuk berkreasi.
"Hari-hari saya saat itu banyak dihabiskan untuk mengulik tentang konsep sebuah karya hingga berdiskusi dengan kurator," terang dia dalam diskusi The Arftul Balance: Kreatif Menciptakan Karya, Bijak Mengelola Keuangan di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada, Sabtu (21/6) sore.
Setelah tidak membuat karya, dalam kurun waktu sekitar 4 bulan, ia mulai berkarya lagi dan mengirimkan karyanya untuk UOB Painting of the Year 2024. Hasil karya lulusan Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta ini pun diapresiasi dewan juri dan dinobatkan sebagai pemenang.
"Setelah itu (menjadi pemenang), saya lebih pede dengan kekaryaan sendiri dan sangat banyak tawaran pameran," kata dia. Bahkan, ia mengaku sampai kuwalahan untuk menata kelola karya dan tawaran pameran yang masuk kepadanya.
Di sisi lain, pengalamannya tentang dunia seni rupa juga semakin bertambah luas. Pasalnya, lewat UOB Painting of the Year 2024, dirinya mendapat kesempatan untuk mengikuti program residensi seni UOB-NAFA di Cité Internationale des arts, Paris.
Ia pun berpesan kepada para seniman untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Seorang seniman sangat penting untuk terus memperhatikan sejauh mana karyanya telah berkembang.
Menurut dia, menggelar pameran tunggal dengan mengikuti art competition sangat berbeda. Pasalnya, karyanya akan dinilai oleh dewan juri yang telah ditentukan.
"Sebelum mengikuti ini (UOB Painting of the Year 2024), saya melihat kekaryaan saya saat ini dengan sebelumnya, apakah ada peningkatan atau tidak? kalau sudah yakin dengan peningkatan, saya baru ikutuan," pesan dia.
Walau telah menjadi juara dan mendapat tawaran pameran dari banyak tempat, ia mengaku masih penasaran, karyanya bisa berkembang lagi atau tidak. "Penasaran saya adalah bagaimana karya saya di masa depan," ungkap dia.
Bagi Iqi Qoror, Finalis UOB Painting of the Year 2024, ajang UOB Painting of the Year memberikan tantangan tersendiri bagi dirinya sebagai seorang seniman. "Ketika di level kompetisi, ada jarak antara seniman dengan juri. Kalau dinilai, saya belum tahu, karya saya bisa bisa sejauh apa," kata dia.
Namun, ia mengaku, dirinya mempersiapkan diri dengan serius untuk mengikuti UOB Painting of the Year tahun lalu. Menurut dia, segala hal bisa dirasionalkan, termasuk dalam berkarya dan mengelola keuangan.
Head of Strategic Communications and Brand, UOB Indonesia, Maya Rizano menyampaikan, UOB Painting of the Year lebih dari sekadar ajang kompetisi seni rupa. Ajang ini sangat strategis untuk menemukan, mengembangkan, dan merayakan seniman-seniman berbakat dari seluruh penjuru nusantara.
"Sejak pertama kali digelar, POY telah menjadi pintu gerbang bagi para seniman baik profesional maupun yang sedang merintis untuk menapaki peluang yang lebih luas, baik di kancah nasional maupun regional," ungkap dia. UOB juga turut mendukung karya seniman di sejumlah pameran seni ternama sebagai wujud dukungan akan keberlanjutan seniman dan dunia seni di Indonesia.
Para pemenang dan finalis dari UOB Painting of the Year akan menjadi bagian dari UOB Art Alumni Network. UOB juga menyediakan berbagai peluang, termasuk pelatihan, eksibisi, serta peluang kerja sama dengan galeri dan komunitas seni di Asia Tenggara.
"Selain penghargaan, kami juga memberikan program residensi bagi pemenang kompetisi, dimana kami telah bekerjasama dengan institusi seni ternama di Jepang, di Fukuoka Art Museum dan baru-baru ini di Cite Internationale des Arts di Paris, Prancis," papar dia.
Pendaftaran karya untuk kompetisi 15th UOB POY dibuka mulai 8 Mei hingga 2 Agustus 2025 melalui situs UOBandArt.com. Para pemenang kompetisi 15th UOB POY (Indonesia) akan diumumkan pada acara penghargaan yang digelar pada 15 Oktober 2025.
Dewan juri tahun ini terdiri dari para ahli seni berpengalaman dengan latar belakang internasional, yaitu Dr Agung Hujatnika, Venus Lau, dan Alia Swastika.
Pemenang utama dari Kategori Seniman Profesional akan mewakili Indonesia untuk bersaing dengan pemenang dari Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam dalam memperebutkan gelar UOB Southeast Asian Painting of the Year serta kesempatan mengikuti residensi seni di luar negeri.
Pemenang UOB Southeast Asian Painting of the Year akan diumumkan pada 12 November 2025 di Singapura.
"UOB percaya bahwa dengan terus mendukung dunia seni, kita turut serta dalam merawat warisan budaya sekaligus menyalakan inspirasi bagi generasi masa depan.” tutup Maya. (H-2)
Kompetisi berlangsung pada 5–6 Juli 2025 ditutup dengan pengumuman pemenang pada 7 Juli 2025 di Kampus Terpadu Fakultas Hukum UII Yogyakarta.
Kompetisi ini menjadi platform strategis untuk menemukan dan membina chef muda potensial.
IRONWOOD Steak & Grill, steakhouse premium dengan filosofi “Steakhouse with Vibrant Soul of Asian Cuisine" menghadirkan sebuah perhelatan kuliner inovatif bertajuk Steak Wars.
DFINITY Foundation dan ICP HUBS Network akan menggelar World Computer Hacker League 2025 (WCHL25). Acara itu berlangsung selama empat bulan dari Juli hinggga Oktober 2025.
Kampanye ini bertujuan membangun kebanggaan atas profesi sebagai mitra pengemudi dan jadi wadah membantu mewujudkan mimpi mereka melalui program kompetisi video.
Para pemenang memperoleh beasiswa program sarjana reguler di PPM School of Management senilai total Rp460 juta.
Toko dan galeri seni ini hadir sebagai jawaban dari banyaknya permintaan untuk bisa melihat karya Dechora secara langsung, merasakan teksturnya, dan memahami proses di balik setiap goresan.
KARYA seni bisa menjadi salah satu media untuk meningkatkan kemampuan dan mendukung kreativitas berbagai kalangan, termasuk kalangan disabilitas.
Kids Biennale mengajak publik untuk memahami dunia batin anak-anak melalui bahasa yang mereka kuasai: seni.
Menandai perjalanan 22 tahunnya, Global Auction menyelenggarakan acara spesial bertajuk Global Auction’s 22nd Anniversary Sale: Southeast Asian, Chinese, Modern and Contemporary Art
FINNA Art of The Year 2025 hadir untuk mencari para seniman Indonesia dalam menghasilkan karya-karya seni lewat program kompetisi desain dan juga hibah seni.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved