Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PT IMS Techno Indonesia, distributor resmi perangkat lighting kontrol global, terus melakukan program edukatif ke berbagai kampus, seperti Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung dan MMTC Yogyakarta.
"Program ini bertujuan membekali mahasiswa dan calon praktisi dengan pemahaman tentang teknologi pencahayaan mutakhir sekaligus menyiapkan sumber daya manusia yang siap pakai," ungkap Brand Manager IMS Techno Indonesia Yulius Dwiputra, dalam acara Lighting Experience Days, di Jakarta, Kamis (12/6).
Yulius menjelaskan saat ini lighting (tata cahaya) tidak lagi sekadar pelengkap visual panggung, tapi juga jadi elemen utama yang membangun emosi dan memperkuat narasi pertunjukan.
"Melalui Lighting Experience Days 2025, IMS Techno Indonesia mendorong pemahaman mendalam tentang tata cahaya dengan mengumpulkan para pelaku industri untuk berdiskusi bersama praktisi berpengalaman," ujarnya.
Peningkatan kompetensi dilakukan dengan pengenalan teknologi terkini, seperti software grandMA3 dari MA Lighting yang menjadi standar dalam pengelolaan pencahayaan profesional.
Kali ini, IMS Techno juga menghadirkan Matt Jones, lighting designer internasional, sebagai narasumber utama bersama Trainer MA Indonesia Johan Didik dan Pendiri Penata Cahaya Indonesia (Pecahin) Iwan Hutapea.
Mereka berbagi praktik terbaik dari panggung global yang diharapkan memperkuat kualitas produksi seni pertunjukan di Indonesia sekaligus membuka peluang kerja lebih luas bagi profesional lokal.
"Harapannya dengan pendekatan berbasiskan ekosistem dan kolaborasi, industri lighting Indonesia tak hanya tumbuh secara kuantitatif, tapi juga tumbuh secara kualitas dan daya saing," pungkas Yulius.
Iwan Hutapea mengemukakan acara Lighting Experience Days 2025 kali ini adalah inisiatif untuk meningkatkan keterampilan pelaku industri tata cahaya dan memperluas jaringan profesional dalam bidang tersebut.
Program tersebut dirancang bersama komunitas tata cahaya dari berbagai daerah sebagai respons atas kebutuhan peningkatan kualitas pencahayaan dalam pertunjukan yang terus berkembang.
“Harapannya, acara ini dapat membangkitkan semangat baru bagi lighting designer untuk terus belajar, berinovasi, dan bisa bersaing di tingkat internasional,” ujar Iwan.
IMS Techno Indonesia selaku distributor tunggal berbagai merek global saat ini mengelola berbagai merek seperti, MA Lighting, Ayrton, Light Sky, Martin, Astera, Zactrack, dan Clear-Com.
Johan Didik mengatakan pada Lighting Experience Days 2025 ini dihadiri ekosistem industri kreatif nasional. Para peserta berasal dari sektor teater, konser, seni pertunjukan, dan event organizer.
“Acara ini bukan hanya soal produk, tetapi juga bagaimana membangun komunitas profesional yang mampu mengikuti perkembangan global,” kata Johan. (H-2)
Setiap pelaku industri harus fokus pada pendekatan yang lebih personal dan relevan, setiap saat dan di setiap titik interaksi, baik online maupun offline.
Pecahin adalah sebuah komunitas para pelaku seni yang bergerak di bidang tata Cahaya. Lembaga ini berdiri sejak 14 Juni 2017.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved