Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
SEBUAH studi mutakhir yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology mengungkapkan fakta mengejutkan: golongan darah dapat memengaruhi risiko seseorang terkena stroke, khususnya di usia muda. Temuan ini menjadi peringatan dini bagi jutaan orang di seluruh dunia.
Penelitian skala besar yang melibatkan puluhan ribu responden lintas etnis menunjukkan bahwa individu dengan golongan darah A memiliki risiko stroke iskemik yang lebih tinggi sebelum usia 60 tahun.
Dibandingkan dengan golongan darah lain, pemilik golongan darah A mengalami peningkatan risiko sekitar 16% terkena stroke dini.
Menurut Dr. Steven J. Kittner, ahli saraf dari UMD Medical Center sekaligus salah satu peneliti utama, kasus stroke di usia muda terus meningkat.
"Banyak dari mereka yang terkena mengalami kecacatan jangka panjang, bahkan kematian. Sayangnya, penyebab stroke di usia muda masih belum sepenuhnya dipahami," ujarnya.
Salah satu dugaan kuat dalam penelitian ini adalah keterkaitan antara golongan darah A dan tingkat protein pembekuan darah yang lebih tinggi. Protein ini bisa memicu pembentukan gumpalan darah di otak, yang merupakan penyebab utama stroke iskemik.
Bahkan, penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa golongan darah A cenderung lebih rentan mengalami trombosis vena dalam (DVT), yakni gumpalan darah di kaki.
Meskipun stroke biasanya menyerang lansia, kasus pada usia 20–44 tahun di Amerika Serikat melonjak tajam, dari 17 per 100.000 jiwa pada 1993 menjadi 28 per 100.000 pada 2015.
Dampak dari stroke tidak hanya bersifat fisik—seperti kelumpuhan, gangguan koordinasi, penglihatan, dan kognisi—tetapi juga psikologis, termasuk depresi dan kecemasan jangka panjang.
Selain faktor genetik seperti golongan darah, risiko stroke juga dipengaruhi oleh gaya hidup. Hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, merokok, konsumsi alkohol, obesitas, pola makan tidak sehat, dan kurang olahraga adalah faktor pemicu utama.
Maka dari itu, menjaga kesehatan sejak dini sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki golongan darah A.
Dr. Mark T. Gladwin dari UMD Baltimore menegaskan bahwa hasil studi ini menggarisbawahi pentingnya penelitian lanjutan untuk menemukan metode pencegahan yang efektif, khususnya untuk individu muda yang berisiko tinggi. (NY Post/Z-10)
Stroke, atau yang sering disebut "serangan otak," adalah kondisi medis serius yang terjadi saat aliran darah ke bagian otak terhambat atau ketika pembuluh darah di otak pecah.
Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti atau terganggu. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak dalam waktu singkat
Stroke iskemik terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah di otak, yang menghambat aliran oksigen dan nutrisi sehingga menyebabkan kerusakan sel otak dalam waktu singkat.
Atrial fibrilasi, gangguan irama jantung yang sering terjadi, diketahui dapat meningkatkan risiko stroke iskemik hingga lima kali lipat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved