Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) menyebut angka stunting pada 2024 turun menjadi 19,8% atau masih ada sekitar 4,4 juta balita yang masih mengalami stunting. Namun pada tersebut dinilai jauh lebih baik 1,7% dibandingkan dengan prevalensi stunting di tahun 2023 yang jumlahnya 21,5%
Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kemenkes, Asnawi Abdullah mengatakan bila dibandingkan tahun 2024 dengan 2023 maka stunting berhasil diturunkan dari 4,8 juta menjadi 4,4 juta atau berhasil menurun 357.705 balita.
"Indonesia berhasil menurunkan angka stunting dari angka 37,2% pada tahun 2013 menjadi 19,8% di 2024. Kita harapkan tren ini terus membaik di tahun-tahun yang akan datang," kata Asnawi dalam konferensi pers Hasil Survei Status Gizi Indonesia, Kamis (5/6).
Sementara target yang diamanahkan setiap tahun di angka 325 ribu, namun berhasil melampauinya mencegah stunting baru di angka 377 ribu.
"Artinya melampaui target yang diamanahkan oleh Bappenas setiap tahun. Penurunan angka stunting diterlihat juga pada prevalensi wasting dan overweight. Namun yang menjadi caratan di underweight ini sedikit naik dibandingkan tahun 2023 dari 15,9 naik menjadi 16,8," ungkapnya.
Asnawi menyebut referensi kategori angka stunting di Indonesia, masih dalam kategori prevalensi, kategori menengah. Begitu juga wasting kita sudah masuk ke kategori menengah. Sementara di angka overweight kita sudah masuk ke dalam kategori rendah.
STUNTING MENURUT UMUR
Kemenkes menyebut berhasil menurunkan prevalensi stunting di kelompok usia 1 tahun. Angkanya sudah mencapai 11%. Namun ada peningkatan sampai usia 2,5 tahun dan pola menurun kembali di usia 3, 4, dan 5 tahun.
"Pola ini juga terlihat di 2023. Ada periode-periode yang angka prevalensi stunting relatif tinggi. Namun, penurunan prevalensi tahun 2024 itu sangat terlihat di usia 0 sampai 6 bulan dibandingkan tahun 2023," ujar Asnawi.
Kemudian pola yang juga terlihat ada penurunan yang cukup besar di antara usia 14 sampai 24 bulan dibandingkan dengan tahun 2023.
"Prevalensi stunting baru yaitu umur 0 sampai 5 bulan. Bila kita bandingkan dengan tahun 2023 berhasil menurunkan prevalensi stunting untuk usia 0 sampai 6 bulan mencapai 10%," pungkasnya. (H-1)
Turunnya harga tersebut dapat memengaruhi semangat petani dan pekerja. Apalagi hal itu bisa berdampak beruk roda berekonomian warga sekitar.
PRODUKSI beras konsumsi nasional pada 2024 diperkirakan sebesar 30,34 juta ton.
DISPARITAS prevalensi stunting antara provinsi masih sangat besar. Provinsi Bali menjadi provinsi terbaik dalam hal penurunan stunting, bahkan jauh di bawah angka nasional.
Program peningkatan mutu pengukuran di Posyandu juga terus diperkuat melalui distribusi 300.000 alat antropometri.
Jaya Negara menekankan untuk memastikan bahwa setiap intervensi yang dilakukan benar-benar tepat sasaran dan efektif dalam menurunkan angka stunting.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved