Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Kenali 7 Dampak Ketidakhadiran Sosok Ayah pada Tumbuh Kembang Anak

Nike Amelia Sari
02/6/2025 15:10
Kenali 7 Dampak Ketidakhadiran Sosok Ayah pada Tumbuh Kembang Anak
Ilustrasi ayah dan anak.(Dok. Freepik)

KEHADIRAN sosok ayah memiliki dampak yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Peran ayah tidak boleh hilang untuk anaknya, meskipun orangtuanya mungkin telah berpisah atau melalui perceraian.

Setelah bercerai, orangtua memang harus memiliki hubungan baik untuk menjaga dan mendidik anak bersama-sama. Sebab, ada perbedaan peran ibu dan peran ayah dalam tumbuh kembang anak dan pembentukan karakter anak.

Sehingga anak yang tumbuh tanpa kasih sayang dan didikan dari ayahnya akan berdampak buruk pada mental dan perkembangan anak. Simak dampaknya sebagai berikut.

Dampak Anak Dibesarkan Tanpa Keterlibatan Ayah

1. Merasa Tidak Aman

Anak yang tidak punya figur ayah bisa merasa ditinggal, tidak diharapkan, khawatir dengan dirinya, dan perasaan-perasan sejenis lainnya. Hal tersebut dilansir dari situs Children’s Bureau.

Anak yang merasa tidak punya sosok laki-laki yang menjadi panutan dalam hidupnya, kerap menyalahkan diri sendiri dari kondisi yang ia rasakan.

2. Susah Menyesuaikan Diri

Anak yang menjalani hidup jauh dari kasih sayang yang diberikan ayahnya akan sulit menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sehingga bisa jadi ia akan melakukan bullying atau perundungan kepada teman.

Biasanya, perundungan digunakan anak tersebut untuk menyembunyikan perasaan takut, gugup, hingga tidak bahagia lantaran tidak dapat kasih sayang dari ayahnya.  

3. Gangguan Akademis

Selain itu, anak yang tidak dapat didikan dan kasih sayang dari ayahnya juga cenderung putus sekolah saat usia 16 tahun dan lebih berisiko mengalami gangguan belajar.

4. Gangguan Kesehatan Seksual

Remaja khususnya perempuan, yang tidak dapat kasih sayang dari ayahnya berpotensi untuk mengalami masalah kesehatan seksual, bahkan melakukan hubungan intim sebelum berusia 16 tahun dan pergaulan bebas. Sehingga bisa berpotensi lebih besar untuk tertular penyakit kelamin dan hamil saat usia remaja.

5. Rentan Pelecehan

Anak-anak yang hidup tanpa sosok ayah juga rentang terkena pelecehan. Bukan hanya pelecehan fisik saja, namun juga bisa mengalami pelecehan emosional maupun seksual.

Ketimbang anak yang dibesarkan oleh kedua orangtuanya, masalah kesehatan psikologis anak yang hidup tanpa sosok ayah lebih berisiko empat kali lebih besar.

6. Gangguan Kesehatan Fisik dan Mental

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan bahwa anak yang dibesarkan oleh orangtua yang tidak lengkap berpeluang terkena penyakit asma, sakit kepala, dan sakit pada bagian perut.

Kondisi tersebut berhubungan dengan gangguan psikosomatik, yaitu sejumlah penyakit muncul disebabkan kondisi fisik dan mental. Lalu, gangguan psikologis anak tersebut bisa mengalami gangguan kecemasan, depresi, hingga kecenderungan untuk bunuh diri.

7. Bermasalah dengan Tanggung Jawab

Anak yang dibesarkan tanpa ayah saat dewasa kelak akan cenderung menjadi pengangguran, memiliki pendapatan rendah, dan tidak memiliki tempat tinggal atau homeless.

Tak hanya itu, hubungan dengan lawan jenis juga terganggu, yang cenderung menyebabkan kemungkinan untuk bercerai lebih besar, atau hamil di luar pernikahan.
(H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya