Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Parenting Ayah, Ini Beberapa Contoh Kegiatan Pengenalan Sesuai Usia Anak

Nike Amelia Sari
20/11/2024 21:39
Parenting Ayah, Ini Beberapa Contoh Kegiatan Pengenalan Sesuai Usia Anak
Ilustrasi parenting ayah(Dok.Freepik)

BELAKANGAN ini, fenomena father hunger atau fatherless menjadi perbincangan publik dan banyak disuarakan. Father hunger atau fatherless merupakan kondisi di mana anak kekurangan peran ayah dalam pengasuhannya. Sebab itu, parenting ayah menjadi penting.

Kondisi tidak terlibatnya ayah dalam pengasuhan anak akan berdampak buruk pada karakter anak hingga anak dewasa. Salah satu hal penting yang diajarkan ayah ke anaknya ialah terkait fitrah seksualitas.

"Mau tidak mau, ayah harus belajar tentang fitrah seksualitas yakni mengenalkan anak tentang laki-laki dan perempuan sejati," seperti dikutip dari laman Instagram Ayah Berkisah Indonesia, platform edukasi parenting, termasuk pola asuh anak oleh ayah.

Berikut beberapa contoh kegiatan yang bisa dipraktikkan dari usia 0-14 tahun oleh ayah terkait fitrah seksualitas.

1. Usia 0-6 tahun

Saat usia 0-2 tahun, orangtua termasuk ayah bisa banyak mengobrol dengan anak, bisa juga dengan tilawah, atau murojaah hafalan.

Bermain peran, seperti contohnya raja dan ratu. Kenalkan ganteng itu untuk laki-laki dan cantik itu untuk perempuan hingga pakaian yang dikenakannya.

2. Usia 7-10 tahun

Tujuan fitrah seksualitas usia ini ialah membimbing anak laki-laki dan perempuan sesuai peran gender masing-masing dengan menanamkan nilai kepemimpinan dan empati.

Ayah bisa mengajak anak laki-laki untuk shalat berjamaah di masjid. Jangan lupa ajarkan pula adab saat di masjid. Kenalkan kegiatan-kegiatan bunda seperti memasak dan cobalah untuk memainkan peran sebagai asisten bunda dalam memasak.

3. Usia 11-14 tahun

Anak lelaki diuji dengan dekat kepada ibunya untuk memastikan fitrah kelelakiannya bisa seimbang dan mudah beradaptasi dengan fitrah keibuan. Sebaliknya, anak perempuan diperkenalkan lebih dekat dengan ayahnya.

Anak laki-laki bisa membantu ibu dalam tugas rumah tangganya. Selain itu, anak laki-laki juga bisa diajak diskusi terkait tanggung jawab dalam rumah tangga.

Anak perempuan bisa diajak jalan-jalan sambil ngobrol tentang manajemen keuangan, mengobrol ringan seputar rumah tangga, atau seputar perasaan mereka. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya