Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
BADAN Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen bersama Ketua Komisi X DPR RI menggelar forum strategis untuk penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan tinggi di Kalimantan Timur.
Forum ini dihadiri Kepala BSKAP Prof Toni Toharudin, Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, Sekda Kaltim Sri Wahyuni, sejumlah tokoh pendidikan tinggi seperti Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Nasional Erna Ermawati Chotim, serta siswa berprestasi dan guru SMA/SMK se-Kaltim.
Prof Toni Toharudin mengatakan pemerintah berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan melalui kebijakan baru Tes Kemampuan Akademik (TKA) bagi siswa.
"Kebijakan ini memiliki paradigma berbeda karena mengedepankan prinsip memastikan kualitas tanpa membebani siswa dan institusi," tegas dia, di Samarinda, Kaltim, Sabtu (24/5).
Ia menjelaskan kebijakan revolusioner ini dirancang untuk menjawab tantangan sistem evaluasi pendidikan yang selama ini dianggap terlalu rigid dan memberatkan.
"Pendekatan baru TKA lebih fokus pada pengukuran kompetensi holistik siswa dengan tetap mempertahankan standar kualitas tinggi," katanya.
Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengajak seluruh komponen pendidikan bersatu mendukung kebijakan pemerintah.
"Diharapkan tidak terjadi resistensi terhadap kebijakan ini karena pada prinsipnya semua pihak ingin melakukan terbaik untuk pendidikan Indonesia," ungkapnya.
Ia menambahkan seruan kolaborasi ini menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, institusi pendidikan, dan masyarakat dalam mewujudkan transformasi pendidikan nasional berkelanjutan. Pada kesempatan sama, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Unas Erna Ermawati Chotim menekankan pentingnya kolaborasi untuk mendorong masyarakat Kaltim mengakses pendidikan tinggi di berbagai daerah Indonesia.
"Pendidikan tinggi bukan hanya selembar ijazah, tetapi juga diperlukan perluasan jaringan dan interaksi sosial untuk memperkaya mindset serta menumbuhkan daya kreasi dan inovasi," jelasnya.
Ia juga memotivasi generasi muda Kaltim untuk menimba pengalaman dan memperluas jaringan ke Jakarta dan mancanegara. Visi ini sejalan dengan kebutuhan era globalisasi yang menuntut SDM Indonesia memiliki wawasan internasional dan kemampuan adaptasi lintas budaya.
Ia menegaskan Unas bertekad menjadi bagian integral dari transformasi pendidikan di Kaltim. Melalui program-program strategis, pihaknya berkomitmen menciptakan jembatan bagi SDM Kaltim untuk mengakses pendidikan berkualitas sambil tetap terhubung dengan akar budaya daerah.
"Kolaborasi strategis ini diharapkan melahirkan generasi muda Kaltim yang tidak hanya cerdas akademis tetapi juga memiliki networking kuat, mindset global, dan semangat inovasi tinggi."
"Dengan dukungan kebijakan TKA yang lebih humanis dan kolaborasi lintas institusi, masa depan pendidikan Kaltim semakin cerah mendukung visi Indonesia Emas 2045," tutupnya. (H-2)
DPR dan pemerintah tidak menyerap aspirasi semua pihak dalam membahas RUU KUHAP.
KETUA Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Bob Hasan menyatakan, pembahasan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) kemungkinan lewat dari target selama tiga bulan.
Terungkap bahwa sindikat telah menjual sedikitnya 24 bayi, bahkan beberapa di antaranya sejak masih dalam kandungan, ke luar negeri dengan harga antara Rp11 juta-Rp16 Juta.
PRESIDEN RI Prabowo Subianto membuka kesempatan rumah sakit (RS) dan klinik asing untuk berinvestasi dan membuka cabang di dalam negeri. Anggota Komisi IX DPR RI agar tidak jadi bumerang
ANGGOTA DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nasim Khan angkat suara terkait polemik pertunjukan sound horeg yang belakangan marak dipersoalkan masyarakat.
KETUA DPR Puan Maharani menegaskan bahwa pembahasan Revisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) tak pernah ditutupi.
Evaluasi pendidikan seharusnya tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga memperhatikan karakter, kemampuan berpikir kritis, serta konteks sosial peserta didik.
Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa yang kembali akan diberlakukan di SMA bertujuan untuk menunjang pelaksanaan Tes Kemampuan Akademi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved