Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
AYAT Kursi adalah ayat ke-255 dari Surat Al-Baqarah dalam Al-Qur’an. Ayat ini dikenal sebagai ayat paling agung karena menjelaskan tentang keesaan, kekuasaan, ilmu, dan kebesaran Allah ﷻ secara sangat lengkap dan mendalam.
Disebut "Ayat Kursi" karena terdapat kata "kursi" di dalamnya, yang artinya kursi kekuasaan Allah. Ini adalah simbol kebesaran dan keluasan ilmu serta kekuasaan-Nya.
Allahu la ilaha illa Huwa, al-Hayyu al-Qayyum. La ta’khudhuhu sinatuw wa la naum, lahu ma fissamawati wa ma fil-ardh. Man dzal-ladhi yashfa’u ‘indahu illa bi-iznihi, ya’lamu ma baina aydeehim wa ma khalfahum, wa la yuhituna bishay’im min ‘ilmihee illa bima sha’a. Wasi’a kursiyuhus samawati wal-ardh, wa la ya’uduhu hifzuhuma, wa huwa al-‘Aliyyul-‘Azim.
"Allah! Tidak ada Tuhan selain Dia, yang Maha Hidup, Maha Mengurus (segala sesuatu). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa izin-Nya? Dia mengetahui apa yang ada di depan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari ilmu-Nya kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi, dan tidaklah berat menjaga keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Agung."
Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa membaca Ayat Kursi setiap selesai shalat, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian.” (HR. An-Nasa’i, dinilai hasan oleh Al-Albani)
“Jika kamu membaca Ayat Kursi sebelum tidur, maka Allah akan mengutus malaikat untuk menjagamu sampai pagi.” (HR. Bukhari)
Nabi Muhammad SAW pernah ditanya, “Ayat mana yang paling agung dalam Al-Qur’an?”
Beliau menjawab, “Ayat Kursi.” (HR. Muslim)
Karena Ayat Kursi berisi tentang tauhid, kekuasaan, dan ilmu Allah yang tak terbatas. (Z-4)
Allahu laa ilaaha illaa huwa al-hayyul qayyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw wa laa nawm, lahuu maa fissamaawaati wa maa fil-ardh, man dzalladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi-idznih
Allāhu lā ilāha illā huwal-ḥayyul-qayyūm. Lā ta’khudzuhū sinatuw wa lā nawm. Lahū mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ. Man dzal-ladzī yasyfa’u ‘indahū illā bi idznih.
Allahu laa ilaaha illa huwa al-hayyul-qayyum. Laa ta’khudzuhu sinatuw wa laa nawm. Lahu maa fis-samaawaati wa maa fil-ardh. Man dzalladzii yasyfa’u ‘indahu illaa bi-idznih.
Allahu laa ilaaha illaa Huwal-Hayyul-Qayyuum. Laa ta’khudzuhuu sinatuw wa laa nawm. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil-ardh. Man dzal-ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi-idznih
Isinya, menjelaskan bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Hidup, Maha Menjaga, tidak pernah mengantuk atau tidur, memiliki kekuasaan mutlak atas langit dan bumi
Allāhu lā ilāha illā huwa al-ḥayyu al-qayyūm. Lā ta’khudhuhu sinatun wa lā nawm. Lahu mā fī as-samāwāti wa mā fī al-arḍ. Man dha allathee yashfa’u ‘indahu illā bi-idhnihi.
Ayat ini sering disebut sebagai ayat paling agung dalam Al-Qur'an karena kandungan maknanya yang mendalam. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa Ayat Kursi memiliki keutamaan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved