Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
PERUBAHAN iklim menjadi salah satu tantangan terbesar yang mengancam pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Dampak negatifnya tidak hanya mengancam lingkungan, tetapi juga kesejahteraan sosial dan ekonomi bangsa. Oleh karena itu, penerapan prinsip pembangunan berwawasan lingkungan menjadi langkah krusial untuk menjamin masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Indonesia perlu mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan dalam seluruh proses pembangunan, mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan. Dengan pendekatan ini, tidak hanya kebutuhan saat ini yang terpenuhi, tetapi sumber daya alam juga dapat dilestarikan untuk kepentingan anak cucu di masa depan.
Dalam upaya memperkuat kesadaran dan kolaborasi terkait isu ini, Ikatan Alumni Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKATL ITS) menggelar diskusi khusus mengenai urgensi pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Diskusi ini menitikberatkan pada isu perubahan iklim dan menghadirkan sejumlah alumni berkompeten sebagai narasumber.
Acara yang berlangsung dalam suasana santai ini diisi oleh Lucia Karina, Director of Public Affairs, Communications, and Sustainability Coca-Cola Europacific Partners Indonesia; Ary Sudjianto, Deputi Bidang Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon KLH/BPLH; serta Andreas Krisbayu, Mobility and Country HSSE Manager Shell.
Lucia Karina menyoroti masih rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap isu keberlanjutan lingkungan. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya alumni Teknik Lingkungan ITS, untuk menjadi agen perubahan dan pemimpin keberlanjutan di komunitas masing-masing.
"Saya mengimbau teman-teman alumni untuk mengambil peran sebagai sustainability leaders sehingga bisa menjadi penggerak perubahan khususnya dalam menghadapi perubahan iklim," ujar Karina pada Sabtu (17/5).
Darmawan Pramana menegaskan diskusi ini bertujuan memperkuat sinergi antar alumni dalam memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa. Salah satu isu strategis yang dibahas adalah pengelolaan sampah, khususnya tantangan yang terjadi di kawasan Rorotan, Jakarta Utara.
Darmawan menyampaikan bahwa IKATL ITS saat ini tengah aktif memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk solusi pengelolaan sampah yang lebih efektif dan ramah lingkungan di wilayah tersebut.
Diskusi ini menghasilkan berbagai gagasan konstruktif yang diharapkan dapat diimplementasikan dalam mendukung pembangunan Indonesia yang lebih berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan iklim. Sinergi antara alumni, akademisi, dan pemangku kepentingan menjadi kunci utama dalam menghadapi kompleksitas tantangan lingkungan yang terus berkembang. (Z-2)
Perempuan sebagai pilar keluarga dan masyarakat, memiliki peran strategis untuk menghadirkan solusi pengentasan kemiskinan dalam proses pembangunan.
terus memperkuat kolaborasi dengan United Nations Development Programme (UNDP) dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI memperkuat kolaborasi dengan United Nations Children's Fund (UNICEF) untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Di tengah kesulitan itu, konsep wakaf dalam Islam menawarkan solusi konkret yang telah terbukti mampu memberikan manfaat bagi masyarakat lintas generasi.
Sebanyak 23 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk PT PP (Persero) Tbk (PTPP), berkolaborasi dalam Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved