Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WAMENDIKDASMEN Fajar Riza Ul Haq mengatakan, tantangan dunia saat ini semakin kompleks. Karena itu, ia berharap generasi muda bisa memiliki mental yang lebih kuat dan memiliki kemampuan memecahkan masalah atau menjadi seorang problem solver.
Fajar mengatakan, berbagai permasalahan nasional dan geopolitik semakin menghantui masa depan generasi muda saat ini. Mulai perang tarif yang semakin memanas antara Cina dan Amerika Serikat, perubahan iklim, hingga munculnya dominasi kecerdasan artifisial yang pelan-pelan mengubah berbagai sendi kehidupan, terutama dunia pendidikan.
Berbagai tantangan global di atas disampaikan Fajar dalam prosesi Sidang Senat Terbuka Pelantikan Wisuda Sarjana dan Program Diploma Tiga XXVIII Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) Tahun Akademik 2024/2025 dengan tema besar "Mewujudkan Generasi Inovatif, Inspiratif, Berdaya Saing dan Mencerahkan Semesta" pada Sabtu (3/4).).
Fajar mewanti-wanti agar para wisudawan wisudawati menyiapkan mentalitas yang kuat ketika memasuki dunia baru terlebih tantangan global yang semakin berat. "Adik-adik semua lulus pada saat kondisi global yang penuh tantangan, maka dibutuhkan ketangguhan dan harus siap menjadi bagian dari problem solver" pesannya.
Menurut alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) tersebut, modal akademik saja tidak cukup untuk mengarungi kehidupan sesungguhnya setelah lulus bangku kuliah.
"Setelah lulus di UMS, dan predikat sebagai aktivis saya akui tidak mendapatkan pekerjaan yang saya impikan, saat itu yang penting dapat pekerjaan, tapi saya jalani dengan penuh totalitas, tekad yang kuat, dan cepat belajar" ujarnya.
Fajar sendiri mengaku dirinya tidak merasa gengsi walaupun berkarir dari staf administrasi di kampus. Bagi Fajar, bekal lain yang penting untuk ketika lulus dari kampus adalah memiliki soft skill.
"Pekerjaan apapun harus ditekuni. Berpikir kritis, kecakapan dalam berkomunikasi, berjejaring, dan memiliki jiwa kepemimpinan adalah modal penting selain kemampuan akademik" pesannya.
Setelah memberikan orasi ilmiah di depan para wisudawan, Fajar bersama Rektor UMRI meresmikan Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD) UMRI untuk pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA) yang sedang dicanangkan oleh Kemendikdasmen. (H-3)
AKTIVITAS menulis dengan tangan diyakini tidak hanya meningkatkan literasi, tetapi juga mengasah keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
INSTITUT Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero membuka Program Studi Filsafat Program Magister (S2). Program ini menambah daftar program studi yang dikelola oleh IFTK Ledalero.
ENAM Pelajar SMA Al Muslim Bekasi berhasil mengukir prestasi dengan terpilih untuk berpartisipasi dalam konferensi pelajar internasional Asia World Model United Nations (AWMUN) X
Belajar coding memberikan banyak manfaat untuk anak-anak. Antara lain, melatih fokus, problem solving, serta berpikir kritis dan logis.
Anak-anak diajak fokus pada permasalahan nyata di sekitar dan mengajak berpikir kritis memecahkan masalah itu melalui pengembangan produk inovasi dengan metode CBL.
Langkah awal meredakan konflik Iran–Israel melalui Confidence-Building Measures (CBM) untuk mengurangi ketegangan dan membangun kepercayaan bersama.
DIASPORA Indonesia yang tersebar di mancanegara ikut menyoroti wacana Indonesia emas 2045 di tengah tantangan geopolitik yang sedang berkobar di belahan dunia.
KETEGANGAN geopolitik di Timur Tengah, khususnya konflik antara Israel dan Iran serta potensi penutupan Selat Hormuz, menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia.
SITUASI geopolitik yang memanas antara Iran dan Israel dinilai masih akan mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini.
Ketidakpastian dunia saat ini disebut bakal bersifat permanen dan mengubah tatanan global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved