Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
MENTERI Kehutanan Raja Juli Antoni mengingatkan semua pihak untuk tidak lengah dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Di sisi lain menhut menyampaikan data bahwa tren karhutla mengalami penurunan setiap tahunnya.
"Misalkan pada 2024 dibandingkan dengan 2023 kebakaran hutan dan lahan turun dari 1,1 juta menjadi 370 ribu. Ini keberhasilan, bahkan angka pada 2023 ketika itu terjadi El Nino dibandingkan dengan 4 tahun sebelumnya, juga turun dari sekitar 1,7 juta menjadi 1,1 juta," kata Raja dalam konferensi pers di Lanud Roesmin Nurjadin, Riau, Selasa (29/4), dilansir dari keterangan resmi.
Ia mengatakan hasil dari kerja keras dan belajar dari kesalahan masa lalu ini menimbulkan rasa bangga. Namun ia menyebut hal ini tidak boleh membuat seluruh pihak menjadi sombong dan tidak hati-hati.
"Jadi ada kebanggaan bahwa teman-teman ini bekerja dengan baik dan kita belajar dari kesalahan masa lalu dan kita memperbaiki diri sehingga trennya terus menurun, tapi tentu tidak membuat kita lengah, tidak membuat kita sombong, jumawa, sehingga kita tidak hati-hati," ujarnya.
Menhut mengatakan Indonesia pernah menghadapi bencana yang memprihatinkan terkait karhutla. Namun seluruh pihak yang terlibat dalam pencegahan dan penanganannya telah belajar dengan baik sehingga tren angka statistik saat ini terus mengalami penurunan.
"Kita ini adalah sebuah bangsa yang pembelajar dan bekerja keras. Bahwa dalam sejarah, kita pernah menghadapi bencana yang sungguh memprihatinkan tetapi data menunjukkan kerja keras teman-teman semua ini sudah memperlihatkan keberhasilan yang baik dari angka statistik," ujar Raja.
Dalam agenda di Riau, menhut turut melakukan pengecekan pasukan, peninjauan kendaaraan dan alat-alat pencegahan dan penanganan karhutla dari Manggala Agni, BPNPB, BMKG, TNI, Polri, hingga pihak swasta. Apel karhutla ini salah satunya bertujuan untuk mengingatkan agar waspada terus dilakukan.
Raja menegaskan terdapat tiga hal yang membuat tren karhutla menurun, yakni kolaborasi yang terpimpin, pencegahan dan penegakan hukum, dan partisipasi masyarakat. (Ifa/P-3)
Dari hasil investigasi, kawasan hutan tersebut diduga dimanfaatkan untuk pertambangan tanpa izin yang sah berupa galian batu kapur (karst).
Kemenhut menginginkan adanya prosedur keamanan dalam pendakian di wilayah Taman Nasional khusunya untuk pendakian setelah kecelakaan Juliana Marins di Gunung Rinjani, NTB
KASUS kecelakaan tragis yang menimpa pendaki asal Brasil, Juliana Marins, di Gunung Rinjani, Lombok, menjadi pengingat pentingnya peningkatan standar keselamatan.
Diketahui sekitar 8,3 juta Ha hutan dikelola masyarakat. Namun 91% KUPS masih belum produktif secara ekonomi.
MENTERI Kehutanan, Raja Juli Antoni, menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Dia juga menyoroti bahwa aktivitas masyarakat yang terkendala lantaran berada di kawasan hutan, harus pula mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan melalui kelestarian hutan.
Kolaborasi seluruh pihak juga diperlukan untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melindungi alam dan satwa hingga meningkatkan ekonomi.
Salah satunya dengan tidak lagi menggunakan detergent hingga mengajarkan anak-anak untuk tidak menggunakan pembalut sekali pakai.
Raja Antoni mengucapkan terima kasih atas gelar adat yang diberikan kepadanya. Menteri Kabinet Merah Putih ini mengatakan makna yang ada dalam gelar adat tersebut haruslah ia jalankan.
MENTERI Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan, upaya pembangunan dan pelestarian alam bisa dijalankan dengan bersamaan dan bertanggung jawab.
Dengan fokus pada model yang lebih hijau, transparan, dan berkeadilan, PT Vale telah membangun fondasi yang kuat dalam menerapkan prinsip Good Mining Practices selama lebih dari lima dekade.
Kerja sama ini dilakukan menyusul adanya pilot project restorasi dan pengelolaan ekosistem gambut di Kalimantan Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved