Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
UPAYA menyosialisasikan nilai-nilai perjuangan Ratu Kalinyamat kepada generasi muda merupakan tahapan penting dalam memaknai eksistensi Ratu Jepara itu dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
"Setelah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden RI pada 2023 lalu, tahapan penting selanjutnya adalah bagaimana nilai-nilai perjuangan Ratu Kalinyamat bisa dipahami dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus bangsa," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat pada sambutannya dalam acara penyerapan Aspirasi Masyarakat di Kampus Universitas Nahdatul Ulama (Unisnu) Jepara, Jawa Tengah, Kamis (24/4).
Hadir pada acara tersebut Prof Dr Abdul Djamil M A (Rektor Unisnu Jepara), Prof Dr Alamsyah SS MHum (Guru Besar Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro), Idham Bachtiar Setiadi (Budayawan), dan para mahasiswa Unisnu Jepara.
Menurut Lestari, upaya untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan Ratu Kalinyamat kepada generasi muda merupakan pekerjaan rumah yang harus dituntaskan bersama.
Dikatakan Rerie, sapaan akrab Lestari, bagi warga Jepara, nama Ratu Kalinyamat tentu tidak asing lagi.
"Tetapi bagaimana dengan masyarakat di luar Jepara? Tugas kita bersama dengan berbagai upaya untuk memperkenalkan nilai-nilai perjuangan Ratu Kalinyamat kepada setiap anak bangsa," ujar Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu.
Apalagi, tambah Rerie, di masa lalu cerita di seputar Ratu Kalinyamat kerap berkonotasi negatif.
Padahal, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, Ratu Kalinyamat merupakan perempuan yang anti-kolonialisme dengan memimpin perlawanan terhadap Portugis.
Selain itu, tambah dia, Ratu Kalinyamat juga memiliki visi maritim yang luar biasa pada masa itu, sehingga Jepara dikenal sebagai pelabuhan yang ramai di Nusantara.
Rerie sangat berharap, berbagai upaya untuk menyosialisasikan nilai-nilai perjuangan Ratu Kalinyamat harus terus dilakukan dan ditingkatkan.
Agar, tegas Rerie, nilai-nilai kepahlawanan Ratu Kalinyamat dapat diteladani generasi penerus bangsa. (I-3)
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan, upaya pencegahan kasus kekerasan pada anak dan perempuan harus dilakukan oleh semua pihak secara bersama-sama.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Perlu penguatan kualitas guru dengan mekanisme yang transparan, sehingga mudah diakses.
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong dilakukannya upaya antisipatif dalam menyikapi dampak konflik global terhadap perekonomian nasional.
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong ketersediaan sistem pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat.
SEGERA atasi tantangan struktural yang dihadapi perempuan agar mampu berperan aktif dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
PENELITI senior BRIN Lili Romli menyayangkan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang tidak adanya bukti yang kuat terjadinya pemerkosaan massal pada Mei 1998.
Menurutnya, pengingkaran terhadap peristiwa tersebut adalah bentuk penghapusan jejak sejarah Indonesia.
Proyek penyusunan ulang sejarah Indonesia ini sangat problematik dan potensial digunakan oleh rezim penguasa untuk merekayasa dan membelokkan sejarah sesuai dengan kepentingan rezim.
Pegiat HAM Perempuan Yuniyanti Chizaifah menegaskan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut tidak ada pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam tragedi Mei 1998
Djarot mengatakan penulisan sejarah seharusnya berdasarkan fakta, bukan berdasarkan kepentingan politik. Maka dari itu, ia mengingatkan agar sejarah tidak dimanipulasi.
KETUA DPR RI Puan Maharani menanggapi rencana Kementerian Kebudayaan untuk menjalankan proyek penulisan ulang sejarah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved