Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PEMILIHAN Paus baru adalah salah satu peristiwa paling penting dalam Gereja Katolik yang selalu menarik perhatian dunia. Proses ini dikenal sebagai konklaf, yang merupakan ritual tertutup di mana para kardinal memilih pemimpin baru Gereja. Berikut adalah langkah-langkah rahasia dalam proses pemilihan Paus baru:
Setelah Paus Fransiskus atau Paus sebelumnya meninggal dunia, langkah pertama dalam proses pemilihan Paus adalah pemakaman. Para kardinal kemudian mulai mempersiapkan diri untuk memilih penerus Paus yang telah meninggal. Ini adalah momen penting dalam sejarah Gereja Katolik karena memulai serangkaian ritual yang penuh dengan makna rohani.
Dekan dari College of Cardinals memiliki waktu antara 15 hingga 20 hari setelah pemakaman untuk memanggil kardinal-kardinal yang berhak memilih Paus ke Roma. Semua kardinal yang berusia di bawah 80 tahun memiliki hak suara dalam pemilihan ini. Setiap kardinal harus bersiap untuk menghadapi proses yang sangat penuh tantangan ini.
Sebelum memasuki konklaf, para kardinal akan melakukan doa dan refleksi rohani untuk mempersiapkan diri mereka secara mental dan spiritual. Mereka akan memusatkan perhatian untuk mengambil keputusan yang sesuai dengan ajaran dan tradisi Gereja Katolik, serta untuk menjaga kemurnian proses pemilihan.
Setelah persiapan rohani selesai, konklaf dimulai. Para kardinal dikunci di dalam Kapel Sistina yang tersembunyi, di mana mereka tidak boleh berkomunikasi dengan dunia luar. Semua percakapan dengan orang luar dilarang, dan para kardinal akan bekerja dalam kesunyian dan kerahasiaan untuk memilih Paus yang baru.
Pemilihan Paus dilakukan melalui pemungutan suara yang sangat rahasia. Setiap kardinal memberikan suaranya untuk calon Paus yang dianggap paling layak memimpin Gereja Katolik. Pemungutan suara berlangsung beberapa kali sampai seorang calon berhasil memperoleh dua pertiga suara dari para kardinal yang hadir. Proses ini memastikan bahwa keputusan yang diambil benar-benar mencerminkan kehendak mayoritas.
Setelah setiap putaran pemungutan suara, hasilnya diumumkan dengan cara yang sangat simbolik. Jika seorang kardinal terpilih, asap putih akan keluar dari cerobong asap di atas Kapel Sistina, yang menandakan bahwa Paus baru telah dipilih. Jika tidak ada keputusan, asap hitam keluar, menunjukkan bahwa pemilihan masih berlangsung.
Setelah pemilihan selesai dan Paus baru terpilih, dunia akan segera menerima pengumuman resmi. Paus yang terpilih akan muncul di balkon Basilika Santo Petrus dan memberikan berkat pertama mereka kepada umat Katolik. Ini adalah momen bersejarah yang menandai dimulainya kepemimpinan Paus yang baru.
Proses pemilihan Paus adalah ritual yang penuh dengan simbolisme, rahasia, dan makna spiritual. Setiap langkah yang diambil selama konklaf dirancang untuk memastikan bahwa pemilihan Paus dilakukan dengan cara yang penuh kebijaksanaan dan kehati-hatian. Dengan demikian, proses ini bukan hanya soal memilih pemimpin gereja, tetapi juga mempertahankan tradisi dan integritas ajaran Gereja Katolik yang telah ada selama berabad-abad. (Z-10)
Paus Fransiskus, lanjut Nasaruddin, juga mengajarkan pentingnya membangun jembatan antarumat beragama, bukan tembok pemisah.
Paus sebagai Uskup Roma dan pemimpin tertinggi Gereja Katolik bukan sekadar pemegang otoritas hierarkis, tetapi juga simbol persatuan dan pengganti Santo Petrus di dunia.
Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menyampaikan apresiasi mendalam atas komitmen Paus Leo XIV dalam meneruskan perjuangan mendiang Paus Fransiskus
Paus Leo XIV memberikan penghormatan yang menyentuh kepada pendahulunya, mendiang Paus Fransiskus. Ia mengajak umat untuk mengenang dan merenungkan warisan Paus Fransiskus
SAAT asap putih mengepul dari cerobong tinggi di atas Lapangan Santo Petrus, Kamis (8/5), sorak-sorai langsung pecah dari kerumunan orang yang telah lama menanti momen tersebut.
Nama Kardinal Robert Francis Prevost mulai mencuat sebagai salah satu kandidat kuat dalam Konklaf 2025, penerus potensial Paus Fransiskus.
Seorang kardinal akan mengumumkan, "Habemus papam", yang artinya 'Kita memiliki Paus' di balkon Basilika Santo Petrus. Kemudian, Paus baru akan muncul di balkon yang sama.
Asap putih mengepul dari cerobong asap. Artinya, 133 kardinal yang mengikuti konklaf telah memilih seorang Paus baru.
Asap hitam yang membumbung dari cerobong asap di atas Kapel Sistina, Kamis (8/5) dini hari WIB menandakan bahwa pemungutan suara pertama konklaf belum menghasilkan paus baru.
Ribuan umat Katolik menantikan hasil konklaf di Kapel Sistina, di mana 133 kardinal memilih Paus baru.
Kardinal Matteo Zuppi dikenal sebagai tokoh progresif dalam Gereja Katolik Italia, dekat dengan komunitas Sant’Egidio, dan kerap disebut sebagai kandidat kuat penerus Paus Fransiskus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved