Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
APAKAH Anda terbiasa menggunakan pembalut sekali pakai untuk mengatur kesehatan dan kebersihan menstruasi? Kebiasaan itu membuat anda merasa takut beralih ke produk menstruasi yang dapat digunakan kembali?
Pasar produk kebersihan menstruasi global telah berkembang pesat. Berbagai pilihan seperti cup menstruasi, celana dalam menstruasi, pembalut reusable, hingga tampon reusable yang lebih ramah lingkungan, lebih baik untuk kulit, dan hemat.
Bagi perempuan yang sudah terbiasa dengan produk menstruasi tradisional, pertanyaan yang sering muncul adalah: “Apakah produk menstruasi reusable aman dan higienis?”
Mari kita bahas pro dan kontra dari penggunaan produk menstruasi reusable!
Ada banyak produk menstruasi reusable seperti cup menstruasi, celana dalam menstruasi, dan pembalut. Pembalut kain bisa dicuci dan digunakan kembali, dan hadir dalam berbagai ukuran dengan daya serap yang berbeda.
Produk ini menawarkan kenyamanan yang sangat baik dan harganya pun terjangkau. Meskipun popularitasnya masih kalah dibandingkan dengan pembalut sekali pakai.
Menurut studi yang diterbitkan dalam BMC Women’s Health pada 2023, 37% peserta survei pernah menggunakan produk reusable saat periode terakhir mereka.
Dari jumlah tersebut, 24% menggunakan celana dalam menstruasi, 17% mencoba cup menstruasi, dan 5% menggunakan pembalut reusable. Juga, 11% pernah mencoba produk reusable di masa lalu.
Berikut beberapa jenis produk menstruasi reusable yang tersedia saat ini:
Cup menstruasi adalah wadah kecil yang sangat fleksibel dan berbentuk mirip cangkir, yang dapat dimasukkan ke dalam vagina. Cup ini akan menampung darah menstruasi dan dapat dikosongkan. Terbuat dari silikon medis, produk ini aman digunakan.
“Menstrual cup bisa digunakan oleh individu yang belum aktif secara seksual, termasuk perawan. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika ada kekhawatiran mengenai kesesuaian produk ini,” kata ginekolog, Suruchi Desai.
Celana dalam ini terbuat dari kain yang dapat menyerap kelembapan. Darah menstruasi akan terperangkap dalam serat kain tersebut. Anda tidak perlu lagi menggunakan pembalut atau pelapis celana dalam saat memakai celana dalam menstruasi. Celana ini bisa dicuci dengan bersih dan digunakan kembali setelah setiap pemakaian.
Pembalut reusable ini mirip dengan pembalut sekali pakai, namun dapat digunakan kembali dan terdiri dari tiga lapisan. Lapisan atas pembalut ini memiliki lapisan penyerap di bawahnya, yang terbuat dari katun, poliester, dan bahan penyerap lainnya. Di bagian bawah, terdapat lapisan tahan bocor yang terbuat dari bahan polyurethane laminate (PUL).
Menstrual disc mirip dengan cup, fungsinya juga untuk menampung darah menstruasi. Disc ini ditempatkan lebih dalam dari cup menstruasi.
1. Ramah lingkungan
Menurut data dari PBB dan Simmons National Consumer Survey (NHCS), 57,43 juta perempuan di AS menggunakan pembalut dan pembalut sekali pakai tahun 2020. Rata-rata seorang perempuan menggunakan 350 paket pembalut plastik seumur hidup. Pembalut sekali pakai membutuhkan waktu hingga 800 tahun untuk terurai, menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Sustainability. Produk menstruasi reusable terbuat dari bahan ramah lingkungan dan dapat mengurangi jumlah tampon dan pembalut yang terbuang ke tempat pembuangan sampah.
Jika digunakan dengan benar, produk menstruasi reusable ternyata lebih sehat dibandingkan produk sekali pakai. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Plos One menyebutkan penggunaan produk menstruasi reusable dengan benar dan dalam durasi yang tepat membawa risiko kesehatan yang rendah. Laporan menunjukkan ada penurunan iritasi kulit sebesar 23,8% setelah tiga bulan, dibandingkan dengan 72,8% yang mengalami iritasi saat menggunakan pembalut sekali pakai.
Produk menstruasi reusable adalah investasi sekali beli. Meskipun mungkin lebih mahal di awal, karena dapat digunakan berulang kali, produk ini lebih hemat dalam jangka panjang. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Cureus menunjukkan biaya pembelian dan limbah dari penggunaan menstrual cup selama 10 tahun jauh lebih rendah dibandingkan pembalut dan tampon sekali pakai, sekitar 5% dari biaya tersebut.
Banyak produk menstruasi reusable memiliki kapasitas yang lebih besar dan perlu diganti lebih jarang dibandingkan pembalut. Dengan menstrual cup, Anda bisa menggunakannya hingga 12 jam, namun tidak lebih. Sementara itu, pembalut sekali pakai atau tampon harus diganti setiap 4 jam.
Produk menstruasi reusable akan sangat efektif jika digunakan dengan cara yang benar. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara penggunaan yang tepat, berapa lama durasi penggunaannya, dan bagaimana cara menjaga kebersihannya.
"Pastikan pembalut, cup, dan celana dalam menstruasi yang dapat digunakan kembali selalu dalam keadaan bersih, dan sterilkan jika diperlukan. Ini akan mencegah pertumbuhan bakteri yang bisa menyebabkan infeksi,” papar dr. Desai.
Pastikan Anda mencuci tangan dan cup dengan bersih sebelum digunakan. Oleskan air atau pelumas pada bagian tepi cup. Lipat cup menjadi setengah dan masukkan ke dalam vagina hingga beberapa inci di bawah serviks. Putar cup tersebut.
Penting untuk dicatat, menstrual cup tidak boleh dipakai lebih dari 12 jam. Untuk mengeluarkannya, cuci tangan terlebih dahulu, kemudian gunakan jari telunjuk dan ibu jari untuk mengambil bagian tangkai cup. Cek tangkai untuk melepaskan segel. Cuci cup dengan bersih sebelum digunakan kembali.
Menggunakan celana dalam menstruasi hampir sama dengan menggunakan celana dalam sekali pakai. Ini sangat cocok digunakan saat aliran darah cukup deras. Pastikan Anda memilih ukuran yang tepat, tidak terlalu ketat atau terlalu longgar.
Ikuti instruksi mencuci dengan benar. Jangan menggunakan celana dalam yang sama tanpa dicuci lebih dari sehari, meskipun aliran darah Anda sedikit. Cucilah gusset dan seluruh celana dalam dengan sabun, kemudian jemur hingga kering.
3. Pembalut Reusable
Pembalut reusable dipasang di celana dalam seperti pembalut sekali pakai. Pembalut ini biasanya dilengkapi dengan Velcro atau klip untuk mengamankannya. Setelah digunakan, rendam atau bilas pembalut dengan air, lalu cuci menggunakan mesin cuci dan jemur di bawah sinar matahari. Setelah kering, simpan di tempat yang bersih.
Untuk mengeluarkannya, gunakan jari telunjuk, masukkan ke dalam vagina, kaitkan bagian tepi disc, dan tarik keluar. Disc ini tidak boleh dipakai lebih dari 12 jam.
Penting untuk menjaga kebersihan produk ini dengan benar. “Cuci pembalut, cup, dan celana dalam menstruasi dengan sabun ringan dan air hangat setelah setiap pemakaian. Untuk cup menstruasi, sterilisasi dengan merebusnya menggunakan alat sterilisasi khusus sesuai dengan petunjuk dari pabrikan,” tutur Desai.
Selain itu, produk menstruasi reusable harus dijemur dengan baik. “Pastikan semua produk menstruasi reusable benar-benar kering sebelum digunakan. Produk yang lembap atau tidak dikeringkan dengan baik bisa memicu pertumbuhan bakteri, yang dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (ISK) dan infeksi lainnya,” ujar Desai.
"Simpan produk menstruasi reusable di tempat yang bersih dan kering untuk menghindari kontaminasi. Gunakan kantong atau wadah bernapas agar terhindar dari debu dan kelembapan," lanjutnya.
Sebagian besar produk menstruasi reusable aman digunakan. Namun, jika tidak digunakan dengan benar, produk ini dapat membawa beberapa risiko. Penggunaan pelumas yang tidak tepat saat memasukkan cup atau disc dapat menyebabkan iritasi. Jika tidak diganti tepat waktu atau tidak dicuci dengan benar, produk ini juga bisa menyebabkan infeksi.
Sindrom syok toksik, infeksi bakteri yang bisa berakibat fatal, juga dapat terjadi pada penggunaan tampon atau menstrual cup, menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Canadian Journal of Infectious Diseases and Medical Microbiology. (healthshots/Z-2)
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus menunjukkan komitmennya sebagai lembaga keuangan berkelanjutan di Indonesia.
Dari data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Tahun 2024, Indonesia sendiri menyumbang hampir 34 juta ton sampah.
Nah, itulah yang kita lakukan di Savyavasa. Jadi luxury bukan dari apa yang kita lihat, tapi orang bisa merasakan.
Pameran ini menjadi momen strategis bagi perusahaan guna memperkuat peran mendorong industri nasional menuju keberlanjutan.
SETIAP aktivitas mencuci pakaian berdampak langsung terhadap lingkungan, mulai dari penggunaan air, listrik, hingga limbah yang dihasilkan.
Jadi terhadap sumber daya yang digunakan dan juga berorientasi pada siklus hidup serta menerapkan disain pasif maupun disain aktif.
Menstruasi yang normal dan teratur adalah tanda bahwa reproduksi perempuan dalam kondisi baik, dan tubuh secara keseluruhan dalam keadaan sehat.
PMB merupakan terjadinya menstruasi dengan keluar darah yang berlebihan sehingga mengganggu hidup fisik, emosional hingga material seorang perempuan.
Umumnya, siklus menstruasi berlangsung antara 24 hingga 38 hari dengan durasi pendarahan sekitar 5 hingga 7 hari, dan jumlah darah yang hilang sekitar 80 cc.
Ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi siklus menstruasi, termasuk stres, perubahan berat badan, atau kondisi medis tertentu. Namun, jika haid telat dalam waktu yang lama
Ketika durasi menstruasi tiba-tiba menjadi sangat singkat, penting untuk memahami kemungkinannya dan kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter.
Salah satu ciri utama pubertas pada perempuan adalah datangnya menstruasi, atau yang sering dikenal sebagai haid. Ini merupakan proses alami dalam sistem reproduksi wanita.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved