Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Puasa Air dan Energi untuk Keberlanjutan Lingkungan

M Iqbal Al Machmudi
23/3/2025 13:03
Puasa Air dan Energi untuk Keberlanjutan Lingkungan
Ilustrasi(freepik.com)

KAMPANYE ahunan Switch off Earth Hour 2025 kembali digelar sebagai gerakan global untuk meningkatkan kesadaran penghematan energi dan keberlanjutan lingkungan.

Bertepatan dengan Hari air sedunia, Switch off Earth Hour 2025 mengusung tema 60 Minutes Electricity and Water Fasting, mengajak masyarakat untuk mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak terpakai selama 60 menit, sekaligus menghemat penggunaan air.

Perwakilan Earth Hour Jakarta, Hilmy Dzaky Muchtar menjelaskan kampanye ini tidak hanya sebatas aksi satu jam, tetapi juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk lebih sadar dalam mengadopsi gaya hidup hemat energi, ramah lingkungan, dan lebih bijak dalam penggunaan sumber daya air.

"Earth Hour bukan hanya tentang memadamkan lampu selama satu jam, tetapi juga bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif dan aksi nyata dalam melindungi lingkungan. Dengan partisipasi masyarakat yang semakin luas, diharapkan akan tercipta kebijakan dan inovasi yang lebih ramah lingkungan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan," kata Hilmy, Sabtu (22/3).

Ketua Umum Artha Graha Peduli (AGP) Heka Hertanto menyatakan pada momen ini, AGP bersama semua grup unit usaha di seluruh Indonesia memungut dan memilah sampah terutama sampah plastik. Heka mengajak warga tidak membakar sampah terutama sampah plastik karena ini berdampak pada pemanasan global.

"Ada sampah plastik yang tidak terurai puluhan tahun hingga ratusan tahun. Karena sampah plastik harus didaurulang, jangan dibuang ke sembarangan tempat Indonesia lagi darurat sampah plastik," jelas Heka.

Ia berharap kampanye tersebut bisa mengurangi karbon karena perubahan iklim yang makin terasa saat ini. Itu yang bisa kita sesuaikan. 

"Harapan kita bahwa dengan Earth Hour ini paling tidak kita berupaya untuk membantu kondisi lingkungan dan iklim yang lebih baik dan mengurangi pemanasan global yang semakin panas," ujarnya.

Ia berharap AGP bisa mengurangi sekitar 136 ton karbon selama 90 menit dari switch off selama 60 dan 90 menit tersebut.

"Insya Allah tahun-tahun berikutnya akan lanjut karena mengenai lingkungan tidak boleh berhenti sampai hari ini saja. Khusus saat ini AGP juga melakukan pengumpulan sampah, hingga sore tadi sudah terkumpul 3,9 ton sampah di sekitar unit," pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya