Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENGAMAT pendidikan sekaligus CEO Jurusanku Ina Liem menegaskan bahwa wacana dikembalikannya peminatan jurusan di jenjang SMA, merupakan kemunduran bagi pendidikan di Indonesia.
“Jelas sebuah kemunduran. Saya tidak menemukan alasan logis di balik kebijakan ini. Dengan dihapusnya sekat-sekat penjurusan di kurikulum merdeka, sebetulnya siswa tetap boleh memilih 4 mata pelajaran IPA semua, 4 mata pelajaran IPS semua, atau kombinasi 2 IPA + 2 IPS, dan seterusnya,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Minggu (13/4).
Lebih lanjut, menurut Ina Liem kebijakan ini hanya akan semakin memperkuat adanya sentimen dari pimpinan di sektor pendidikan saat ini dengan kebijakan di pimpinan sebelumnya.
“Oleh sebab itu sudah sulit ditangkis anggapan bahwa menteri yang sekarang masih ada kecenderungan sakit hati dengan menteri sebelumnya, sehingga kebijakan yang dibuat atas dasar yang penting membatalkan apapun yang dilakukan Mas Nadiem,” tegas Ina Liem.
“Coba kita lihat satu persatu. UN diselenggarakan kembali, program sekolah penggerak diakhiri, program guru penggerak diganti, program pelajar Pancasila diganti lulusan berdimensi 8 (berkebhinekaan global hilang), dan sekarang IPA IPS juga dikembalikan,” sambungnya.
Menurut Ina Liem, apabila kebijakan ini diteruskan akan membahayakan sektor pendidikan di Indonesia.
“Jutaan generasi bangsa dikorbankan. Anggaran negara yang sudah digunakan untuk transformasi pendidikan menjadi sia-sia. Dunia sudah bergerak maju, kita malah putar balik dan berjalan mundur,” tandasnya.(H-4)
TES minat dan bakat membantu siswa menemukan potensi dan minat yang sesuai, juga membuat keputusan tepat memilih jurusan pendidikan dan merencanakan karir masa depan.
Proses verifikasi dan validasi tidak berkaitan dengan SMA atau SMK tujuan yang akan dipilih dalam proses SPMB.
Peserta kegiatan itu adalah siswa-siswi SMAN 54 Jakarta, SMKN 1 Jakarta, dan SMKS Gema Nusantara.
Dalam surat tersebut juga tertulis, apabila telah terjadi pengumpulan dana untuk tujuan seperti tersebut diatas maka dana tersebut harus dikembalikan kepada orang tua peserta didik
Langkah tersebut merupakan hasil kerja sama Pemerintah Provinsi dengan SMA/SMK swasta di seluruh wilayah provinsi yang telah ditetapkan pada Hari Pendidikan Nasional, Jumat (2/5) lalu.
Solusi Lingkungan Berbasis Tenaga Surya dengan Konsep Ekonomi Sirkular
Menurunnya skor indeks Survei Penilaian Integritas (SPI) pendidikan menjadi tanda bahwa sistem tata kelola dan ekosistem pendidikan di Indonesia masih jauh dari nilai-nilai anti korupsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved