Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti kembali mendengungkan Program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Mendikdasmen Abdul Mu'ti mengatakan bahwa pprogram itu merupakan kumpulan dari kebiasaan-kebiasaan kecil yang rutin dilakukan untuk menghasilkan Generasi Emas 2045.
"Kebiasaan bisa dimulai dari kebiasaan kecil. Habit yang atomic akan membawa perubahan besar sebagaimana atom dalam berbagai reaksi kimia. Kita menciptakan kondisi agar anak-anak kita memiliki kebiasaan hebat dengan tujuh kebiasaan itu," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti saat Peluncuran Buku 'Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat' di Jakarta, kemarin.
Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat tersebut adalah bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. "Mengapa pilihannya kebiasaan? Kebiasaan itu habitual process (proses pembiasaan) yang kita laksanakan terus-menerus dan berkelanjutan. Tidak harus yang berat, mulai dari yang sangat ringan saja tetapi rutin," ujar Mendikdasmen.
Ia menegaskan jika dikaitkan dengan tujuan pendidikan nasional, baik di dalam UUD 1945 dan UU Sisdiknas, di dalamnya disebutkan tujuan pendidikan untuk membentuk manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cerdas, terampil, bertanggung jawab, cinta Tanah Air, demokratis, dan memiliki karakter dan kepribadian Indonesia.
"Pendidikan bertujuan membentuk karakter dan budaya bangsa Indonesia, oleh karena itu kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, motorik, spasial, semua harus kecerdasan yang nilai dasar yang melandasinya adalah nilai-nilai agama, keimanan, ketakwaan, dan nilai-nilai budaya serta peradaban bangsa," ucap Mendikdasmen Abdul Mu'ti.
Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian berharap berbagai program baik dapat terus dilanjutkan oleh Mendikdasmen dan jajarannya. "Kami berharap Kemendikdasmen dapat bekerja sesuai dengan mandat konstitusi untuk mengalokasikan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN,” kata dia. (H-1)
Fajar juga menyoroti nilai strategis JPTB sebagai ruang bertemu dan belajar bagi pelajar dari beragam latar belakang.
Melalui momentum Idul Adha ini, Kemendikdasmen berharap program ini menjadi penguat nilai kebersamaan dan semangat berbagi.
Mendikdasmen mengutarakan Hardiknas menjadi momentum penting meningkatkan kolaborasi guna mewujudkan manusia yang berkarakter.
MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengaku belum diajak diskusi, terkait keputusan memasukkan siswa bermasalah ke barak TNI.
MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyebut peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) bukanlah sekadar seremonial tahunan.
Jika dilihat secara akademik, kecenderungan menyontek itu berkaitan dengan bentuk atau model soal yang masih menekankan pada hafalan.
MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menanggapi perihal larangan wisuda sekolah di tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved