Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Perempuan Lebih Berisiko Terkena Cacar Api

Basuki Eka Purnama
21/3/2025 11:16
Perempuan Lebih Berisiko Terkena Cacar Api
Ilustrasi(Freepik)

KETUA Satgas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) Sukamto Koesnoe mengatakan perempuan menjadi salah satu kelompok yang memiliki risiko terkena cacar api, karena memiliki keterkaitan dengan usia lebih panjang hingga faktor emosional.

"Jadi pertama perempuan itu usianya lebih panjang, sehingga lebih banyak (terjangkit cacar air). Berikutnya kita percaya perempuan lebih emosional," ujarnya Sukamto dalam konferensi pers, Kamis (20/3).

Emosional yang dialami perempuan, lanjut dia, berpengaruh pada sistem imun, misalnya stres, cemas hingga sedih mampu menyebabkan keseimbangan kekebalan tubuh yang memiliki hubungan dengan imunitas.

Selain itu, lanjut dia, faktor hormonal pada perempuan menjelang menstruasi atau setelah menstruasi kerap memiliki imunitas yang menurun
sehingga mudah sakit. 

"Itu juga berhubungan dengan fluktuasi hormonal tadi, juga meningkatkan risiko perempuan lebih mudah sakit," jelasnya.

Perempuan, menurutnya, secara genetik memang memiliki kekebalan yang lebih rentan terhadap reaktivasi virus herpes zoster atau cacar api, sehingga vaksinasi cacar api menjadi hal yang sebaiknya dilakukan sebagai upaya pencegahan atau preventif.

Adapun jadwal imunisasi dewasa yang direkomendasikan oleh Satgas Imunisasi Dewasa Papdi sudah diperbarui dengan menambahkan vaksin herpes zoster.

Cacar api merupakan penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi virus Varicella Zoster (VZV), virus penyebab cacar air. Seseorang yang sembuh dari cacar air, virus tersebut akan tetap berada dalam tubuh dalam kondisi tidak aktif atau tertidur. Virus tersebut dapat kembali aktif karena beberapa sebab misalnya stres sehingga menyebabkan imun tubuh menurun.

Orang dewasa berusia lebih dari 50 tahun dan lebih dari 18 tahun dengan kondisi imunokompromais seperti pasien yang sedang menerima kemoterapi, steroid dosis tinggi, imunodefisiensi dengan atau tanpa herpes zoster sebelumnya, dapat menerima vaksin herpes zoster. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya