Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ketua DPR Minta Aparat Usut Sindikat Ladang Ganja di Bromo

Akmal Fauzi
20/3/2025 23:59
Ketua DPR Minta Aparat Usut Sindikat Ladang Ganja di Bromo
Ilustrasi: Anggota kepolisian Polres Lumajang mengumpulkan tanaman ganja di Desa Argosari, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (20/9/2024)( ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya)

KETUA DPR Puan Maharani meminta aparat penegak hukum segera menyelidiki dan menindaklanjuti temuan ladang ganja di kawasan konservasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur. Aparat penegak hukum diminta mengusut jaringan atau sindikat peredaran ganja dari penemuan ladang tersebut.

"Saya minta kepada aparat penegak hukum untuk menyelidiki, menindaklanjuti, dan membongkar dari mana dan kenapa itu bisa terjadi," kata Puan seperti dikutip Antara, Kamis (20/3).

Menurut dia, penanaman ganja sebagai salah satu jenis narkotika golongan I di kawasan konservasi itu seharusnya tidak boleh terjadi.

"Terkait dengan hal itu karena memang ini baru ditemukan harusnya hal itu tidak boleh terjadi," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengatakan pihaknya akan meminta kepada Polri laporan tertulis terkait kasus penemuan ladang ganja di TNBTS itu.

Dia menyebut permintaan itu telah disampaikan kepada petugas penghubung Komisi III DPR RI dengan Polri selaku mitra kerja.

Dia pun menekankan terus menjalin komunikasi intens dengan Polri.

"Agar dalam waktu paling cepatnya memberikan laporan tertulis kepada kami terkait kasus ini," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.

Sebelumnya, Selasa (18/3), Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menjelaskan penemuan ladang ganja di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) berkat kolaborasi Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dan Polri, membantah hal itu menjadi alasan penutupan.

"Bahwa ladang ganja itu bukan hasil karya teman-teman Taman Nasional di sana. Tapi itu bekerja sama dengan kepolisian untuk menemukan ladangnya," ujar Menhut Raja Juli Antoni dalam pernyataan terkonfirmasi di Jakarta.

Menhut menyampaikan penemuan area ladang ganja dilakukan dengan menggunakan drone dan pemetaan bersama pihak Polri serta polisi hutan.

Ia mengatakan hal ini sekaligus membantah isu yang mengaitkan penutupan TNBTS lantaran dengan adanya lahan ganja.

"Pakai drone segala macam, dan itu tidak terkait dengan penutupan taman nasional. Kan isunya ‘oh ditutup supaya ganjanya tidak ketahuan, justru dengan drone, dan teman-teman di Taman Nasional yang menemukan titiknya bersama Polhut, itu kita cabut dan menjadi barang bukti yang kita bawa ke polisi," ujarnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya