Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENYOAL Sekolah Rakyat yang kabarnya akan dimulai pada tahun ajaran 2025/2026, pengamat pendidikan sekaligus CEO Jurusanku, Ina Liem mengatakan bahwa konsep sekolah rakyat merupakan hal yang baik itu dilakukan.
Dia merasa bahwa Sekolah Rakyat yang akan memberlakukan konsep asrama akan membantu anak-anak dari keluarga miskin ekstrem untuk dapat bersekolah tanpa harus ikut mencari nafkah.
“Sekolah asrama memberikan kesempatan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem untuk tetap bersekolah tanpa harus terbebani dengan keharusan bekerja membantu orangtua. Ini mengatasi masalah anak-anak putus sekolah karena harus membantu orangtua bekerja,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Minggu (9/3).
Lebih lanjut, Ina Liem menambahkan bahwa Sekolah Rakyat dapat menjadi wadah pembentukan nilai-nilai kebangsaan, keterampilan hidup, dan wawasan yang lebih luas bagi anak-anak yang mungkin sebelumnya memiliki akses terbatas terhadap pendidikan berkualitas.
“Dengan kurikulum yang tepat, anak-anak ini bisa mendapatkan pendidikan yang lebih terbuka dan inklusif, memperkuat nilai-nilai keberagaman dan kebersamaan,” ujar Ina Liem.
“Jadi menurut saya konsep ini layak dicoba sebagai pilot project, toh belum nasional. Sambil kita pelajari, awasi bersama implementasinya,” sambungnya.
Secara terpisah, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengatakan bahwa Sekolah Rakyat akan berada di bawah Kementerian Sosial sebagai pelaksana.
“Itu kebijakan Bapak Presiden (Sekolah Rakyat). Kami sebagai menteri akan mematuhi. Pelaksananya Kementerian Sosial, bukan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,” tandas Abdul Mu’ti. (H-2)
Melalui momentum Idul Adha ini, Kemendikdasmen berharap program ini menjadi penguat nilai kebersamaan dan semangat berbagi.
Mendikdasmen mengutarakan Hardiknas menjadi momentum penting meningkatkan kolaborasi guna mewujudkan manusia yang berkarakter.
MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengaku belum diajak diskusi, terkait keputusan memasukkan siswa bermasalah ke barak TNI.
MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyebut peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) bukanlah sekadar seremonial tahunan.
Jika dilihat secara akademik, kecenderungan menyontek itu berkaitan dengan bentuk atau model soal yang masih menekankan pada hafalan.
MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menanggapi perihal larangan wisuda sekolah di tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved