Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
ANGGOTA Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Sri Wulan, meminta Kementerian Agama (Kemenag) mengantisipasi keterlambatan distribusi dan penyaluran perlengkapan calon jemaah haji 2025. Pasalnya, proses distribusi terbentur keterbatasan waktu sehingga perlu dioptimalkan penyaluran perlengkapan secara merata ke seluruh Indonesia.
"Perlengkapan baru tersedia H-3 sebelum pemberangkatan Jemaah. H-3 itu mepet sekali. Bagaimana cara penyalurannya?" tanya Sri Wulan saat Rapat Kerja Komisi VIII DPR dengan Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Kepala Badan Penyelenggara Haji dan Badan Pengelola Keuangan Haji, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Legislator Partai NasDem dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah III (Kabupaten Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan) itu mengingatkan, peristiwa keterlambatan distribusi perlengkapan calon jemaah haji tahun hendaknya tidak terulang.
Tahun lalu, kata dia, ada jemaah yang datang ke embarkasi tanpa koper atau tas resmi, sehingga terpaksa membawa barang dalam bungkusan plastik.
"Jangan sampai kayak tahun lalu, ada jemaah yang ke embarkasi tidak punya tas atau koper. Ditenteng pakai plastik. Ini kan sangat enggak enak dengarnya," tegas dia.
Bahkan, Sri Wulan membagikan pengalaman pribadinya saat menerima keluhan dari jemaah yang kehabisan koper.
"Ada juga yang telepon saya, 'Bu, ada koper yang bisa saya pakai enggak?" Oleh sebab itu, tolong dijadikan perhatian, karena H-3 rasanya tidak cukup waktu," katanya.
Ia meminta pemerintah untuk mempertimbangkan ulang sistem distribusi agar perlengkapan dapat diterima jemaah tepat waktu, terutama bagi mereka yang berada di daerah terpencil.
"Kalau H-3 baru lengkap, bagaimana mendistribusikan secara nasional? Jemaah kita ada di mana-mana, belum tentu tempatnya terjangkau," tandasnya. (RO/I-2)
Kemenag meminta jemaah haji yang mengalami sakit saat tiba di Tanah Air untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Sepuluh pelatihan itu terbuka bagi siapa saja, tidak hanya untuk ASN Kemenag juga untuk guru sekolah, santri, mahasiswa, dan juga masyarakat umum.
Setiap zaman memiliki medianya, dan setiap generasi membutuhkan agennya.
SETELAH menyelesaikan puncak prosesi ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), seluruh jemaah haji kini bersiap memasuki fase akhir ibadah haji dan proses kepulangan.
ketidakkonsistenan jadwal bus karena ada ribuan bus yang dioperasionalkan yang menyebabkan antrean panjang sehingga banyak jemaah haji Indonesia berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina
Kemenag menyampaikan permohonan maaf terkait sejumlah kendala selama puncak ibadah haji 2025 di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina). Kendala itu yakni evakuasi jemaah dari Muzdalifah ke Mina
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved