Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
UMAT Islam di Indonesia saat ini telah memasuki bulan suci Ramadhan 1446 H. Salah satu amalan yang tak boleh terlewatkan dalam bulan penuh berkah ini adalah salat tarawih, yang dilaksanakan seusai shalat Isya. Salat sunah ini boleh dilaksanakan secara sendiri maupun berjamaah.
Dikutip dari NU Online, Syekh Taqiyuddin Al-Hishni dalam kitab karyanya yang berjudul Kifayah al-Akhyar mengatakan kesepakatan seluruh ulama dari berbagai mazhab, tidak dianggap pendapat-pendapat yang menyelisihi konsensus tersebut, mengenai kesunahan salat tarawih.
“Adapun Salat Tarawih, tidak diragukan lagi di dalam kesunahannya. Kesepakatan ulama telah menjadi kukuh di dalam kesunahannya, yang demikian dikatakan tidak hanya satu orang. Tidak dianggap pendapat-pendapat yang menyimpang," demikian Syekh Taqiyuddin al-Hishni dalam kitab Kifayah al-Akhyar.
Setelah melaksanakan shalat tarawih, banyak umat Islam yang melanjutkan dengan shalat witir. Namun, sebelum menunaikan shalat witir, umat Islam biasanya memanjatkan doa Kamilin.
Doa ini dikenal dengan sebutan Doa Kamilin karena diawali dengan kata kâmilîn, yang memiliki arti memohon agar dijadikan sebagai orang yang sempurna dalam keimanan.
Berikut ini adalah bunyi doa Kamilin atau doa setelah Shalat Tarawih
llâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta liwâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa ‘alâ sariirl karâmati qâ’idîn. Wa bi hûrun ‘in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.
Artinya, “Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.” (Lihat Sayyid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta)
(P-4)
Bacaan bilal dan jemaah berupa zikir, selawat, dan doa di antara salat tarawih dan salat witir. Lebih jelasnya berikut bacaan zikir, selawat, dan doa di antara salat tarawih 20 rakaat.
Jika kita ingin membaca zikir, selawat, dan doa di sela-sela tarawih, berikut bacaannya dari bilal dan jawaban jemaah. Oh iya, ini khusus bagi tarawih delapan rakaat plus witir tiga rakaat.
UMAT muslim di Cimahi dan Bandung Barat mengikuti salat tarawih berjamaah di Masjid Daarul Muttaqin Polres Cimahi dipimpin oleh Imam Masjidil Haram Mekah, Syekh Abdurrahman Al-Ausy.
ADA tiga tingkatan dalam menghidupkan malam Lailatul Qadar. Ini dijelaskan dalam dalam kitab Nihayatuz Zain halaman 198. Apa saja amalan mereka di malam yang lebih mulia daripada 1.000 bulan itu
Kemajuan peradaban Islam di masa kekhalifahan dahulu bisa tercapai berkat adanya kebebasan berpikir dan toleransi yang diberikan kepada ilmuwan.
Dalam kitab Durratun Nashihin halaman 18-19 dijelaskan secara lengkap mengenai keutamaan salat tarawih di setiap malam sepanjang bulan Ramadhan. Berikut rinciannya.
Lantas apa kemuliaan yang kita peroleh saat mengerjakan salat tarawih malam kedua Ramadan? Berikut penjelasannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved