Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DOKTER spesialis gizi klinik lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Mulianah Daya menyampaikan bahwa menjalani diet tidak nyaman bisa menyebabkan risiko stres eating hingga gangguan psikologi.
Stress eating merupakan kecenderungan seseorang untuk mengalihkan rasa yang menyebabkan stres dengan makan berlebih.
Menurut Mulianah, dikutip Jumat (28/2), stres eating sering terjadi ketika seseorang merasa dietnya terlalu membatasi dan tidak menyenangkan.
Diet tidak nyaman juga salah satunya karena mengikuti teman, meskipun diri sendiri tidak menikmati jenis diet tersebut.
"Stres eating itu salah satunya dietnya tidak nyaman. Misalnya mungkin terlalu limitation (pembatasan) diet yang berlebihan, terlalu takut seperti itu, saya pokoknya tidak boleh makan tepung, mangga sama sekali selama diet," katanya.
"Kalau orang terlalu restriktif diet, dietnya gak nyaman, gap hunger (kelaparan) ataugap trapping-nya jadi tinggi, sehingga hormon stres-nya jadi tinggi juga. Hormon stres relatifnya ke hormon lapar," lanjutnya.
Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Mayapada Tangerang itu mengatakan saat seseorang mengalami stres dan dilampiaskan dengan mengonsumsi makanan berlebih tidak boleh dinormalisasi.
"Sering nih saya temukan pasien seperti ini, 'Yah dok lagi stres jadi saya makan banyak deh, tidak apa-apa ya dok'. Jangan dinormalisasi karena itu bukan sesuatu yang baik untuk kesehatan," ujarnya.
Menurut dia, menjalani diet secara ketat atau tidak nyaman juga berisko mengalami eating disorder (gangguan makan) yang bisa memengaruhi psikologis.
"Jadi ketakutan melihat makanan, saking terlalu ketatnya dietnya. Takut banget melihat nasi, setiap kali makan nasi langsung ke kamar mandi dimuntahin. Karena eating disorder ini masalahnya sudah gangguan psikologi, yang harus mendapatkan pendampingan dari psikologi," jelasnya.
Lebih lanjut dia menambahkan imbalance nutrition atau ketidakseimbangan nutrisi juga bisa dipicu karena menjalani diet yang tidak nyaman.
"Nah, diet yang tidak nyaman diet yang terlalu restriktif ujung-ujungnya juga terjadi yang namanya imbalance nutrition, antara nutrisinya jadi terlalu kurang atau nutrisinya jadi kelebihan. Apalagi karena stress eating ujung-ujungnya beratnya gak turun-turun juga," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Kemacetan di jalan menjadi salah satu tantangan bagi para pemudik. Kondisi ini kerap memicu stres. simak kiat berikut untuk mengatasinya
Perfeksionisme pada remaja perempuan sering kali mengakibatkan stres, tekanan berlebihan, dan keterbatasan dalam kreativitas.
Mengubah fokus dari hasil ke proses, memberikan dorongan positif, dan menetapkan tujuan realistis adalah kunci membantu anak perempuan mengelola perfeksionisme.
Seringkali, bangun di pagi hari dengan perasaan yang tidak enak tanpa alasan yang jelas bisa jadi akibat dari tidur yang kurang nyenyak di malam hari.
Psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Fabiola Priscilla memberikan beberapa tips untuk mengatasi tekanan menjelang hari pertama anak kembali bersekolah
Dokter spesialis neurologi, dr. Restu Susanti, Sp.N(K). M.Biomed menjelaskan bahwa perempuan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami migrain dibandingkan laki-laki.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved