Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PENCURIAN dan perusakan peralatan monitoring gempa dan sistem peringatan dini tsunami milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali terjadi. Insiden terbaru berlangsung di Desa Buae, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, pada 12 Februari 2025. Pelaku mencuri enam unit aki dan dua panel surya, sumber daya utama stasiun seismik BMKG di lokasi tersebut.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan bahwa insiden ini bukan yang pertama.
"Ini adalah kejadian keempat kalinya pencurian dan perusakan peralatan BMKG terjadi di lokasi yang sama," ujarnya, Sabtu (15/2).
Dalam aksinya, pelaku membongkar bangunan shelter, masuk ke dalamnya, dan mengambil seluruh baterai yang menjadi penopang sistem monitoring gempa. Akibatnya, BMKG terpaksa mengevakuasi semua perangkat tersisa, termasuk sensor, digitizer, dan peralatan komunikasi, guna mencegah kerugian lebih lanjut.
Pencurian peralatan BMKG bukanlah kejadian baru. Data BMKG sejak 2015 mencatat setidaknya 10 insiden serupa di berbagai wilayah Indonesia. Kasus-kasus tersebut antara lain:
2015: Cisompet, Garut, Jawa Barat (dua kali)
2017: Muara Dua, Sumatera Selatan
2018: Manna, Bengkulu
2022: Indragiri Hilir (Riau), Kluet Utara (Aceh Selatan), Sorong (Papua Barat), Jambi, dan Sausapor (Tambrauw, Papua Barat)
2024: Pulau Banyak, Aceh Singkil
2025: Sidrap, Sulawesi Selatan (empat kali)
Daryono menekankan bahwa lokasi pencurian bukanlah daerah sembarangan. "Wilayah Sidrap berada di jalur patahan aktif Sesar Walanae, sesar regional yang mampu memicu gempa hingga magnitudo Mw7,1," jelasnya.
Kawasan ini pernah diguncang gempa berkekuatan Mw6,0 pada 29 September 1997 yang menewaskan 16 orang dan merusak ratusan rumah. Selain itu, wilayah ini rentan terhadap dampak ikutan seperti longsor, runtuhan batu, dan likuifaksi.
Daryono mengingatkan bahwa Sulawesi Selatan memiliki sejarah tsunami. Tsunami pernah terjadi di Teluk Mandar akibat gempa Mw6,3 pada 11 April 1967, yang menewaskan 58 orang. Oleh karena itu, keberadaan peralatan monitoring gempa sangat vital untuk meminimalkan risiko bencana.
"Pencurian ini merugikan keselamatan masyarakat. Tanpa sensor yang berfungsi, sistem peringatan dini menjadi lumpuh," tegas Daryono.
BMKG mengimbau masyarakat untuk menghentikan aksi pencurian dan perusakan peralatan. "Kami memohon dengan sangat, jika belum bisa aktif dalam mitigasi bencana, setidaknya jangan merusak alat yang melindungi keselamatan banyak orang," kata Daryono.
Ia juga meminta pemerintah daerah turut berperan dalam menjaga keamanan peralatan BMKG yang dipasang di lokasi-lokasi strategis.
"Peralatan ini menggunakan teknologi canggih dengan biaya besar, sehingga tidak mudah untuk segera menggantinya," tambahnya.
Daryono berharap semua pihak memahami pentingnya menjaga sistem peringatan dini demi keselamatan bersama. "Kami berharap pengertian dan perhatian semua pihak agar sistem peringatan dini tetap berjalan optimal, khususnya di Sulawesi Selatan dan seluruh Indonesia," tandas dia. (Z-10)
SEJAK tsunami Pangandaran pada 2006, tim peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN menyimpulkan bahwa tsunami raksasa di selatan Jawa memang pernah terjadi berulang. R
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
KEKHAWATIRAN akan tsunami besar di wilayah Pasifik mulai mereda pada Rabu (30/7), setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,8 mengguncang wilayah terpencil di Semenanjung Kamchatka, Rusia.
Pemerintah Jepang hingga saat ini masih belum mengakhiri peringatan tsunami imbas gempa Rusia dengan magnitudo 8,8 yang terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Rabu (30/7) malam, resmi mengakhiri peringatan tsunami yang sebelumnya dikeluarkan pascagempa Kamchatka di Rusia.
GEMPA bumi yang terjadi di Kamchatka, Rusia sebesar Magnitudo 8,7 dapat meminimalisir jumlah korban didukung karena sistem peringatan dini yang sangat baik.
Dalam program yang berlangsung selama tiga hari (15–17 Agustus 2025), relawan dari berbagai BUMN menjalankan berbagai aktivitas sosial dan edukatif.
Bagi Pemprov Sulsel, penghargaan ini menjadi momen penting dalam memperkuat kolaborasi antarpemangku kepentingan, baik pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menjadi Inspektur Upacara HUT RI ke-80 di Rujab Gubernur Sulsel.
Bagi para anggota Paskibraka, tugas di HUT ke-80 RI menjadi pengalaman berharga sekaligus momentum kebangsaan.
Gerakan Pramuka merupakan rumah besar yang mempersatukan generasi, sekaligus wadah pembentukan karakter yang tangguh.
Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi, menerima Lencana Melati dari Kwarnas Gerakan Pramuka di Buperta Cibubur, penghargaan tertinggi atas dedikasinya membina generasi muda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved