Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Profesi Voice Talent Masih Relevan di Era AI

Muhammad Ghifari A
13/2/2025 05:55
Profesi Voice Talent Masih Relevan di Era AI
Ilustrasi(Freepik)

BIMO Kusumo Yudo, seorang voice talent sekaligus kreator konten, menyampaikan pandangannya mengenai kekhawatiran akan kemungkinan profesinya tergantikan oleh teknologi text-to-speech dan kecerdasan buatan (AI). Ia membahas apakah profesi voice talent masih memiliki masa depan di tengah kemajuan teknologi ini.

Ia mengakui rasa khawatir akan kehilangan pekerjaan sempat mengganggu pikirannya, terutama dengan pesatnya perkembangan teknologi AI. Namun, Bimo menegaskan keunikan suara manusia sulit untuk ditandingi oleh kecerdasan buatan.

"Suara manusia hingga kini masih belum bisa tergantikan oleh AI," ujar Bimo di Neo Soho Mall, Jakarta Barat, Rabu (12/2). 

"Dari perspektif teknis, teman-teman engineer mengakui untuk kalimat-kalimat sederhana, mungkin AI bisa berfungsi, tapi untuk kebutuhan yang lebih kompleks, seperti story-telling atau dubbing yang memerlukan emosi dan interpretasi mendalam, suara manusia masih sangat diperlukan," lanjutnya.

Ia mencontohkan, meski AI mampu menirukan suara manusia dalam kalimat pendek, kebutuhan akan sentuhan emosional dan nuansa yang dalam masih sangat diandalkan. 

"Di Indonesia, banyak klien masih lebih suka interaksi langsung. Mereka sering meminta untuk menambahkan elemen seperti senyuman dalam narasi, terutama untuk materi yang ditujukan bagi anak-anak di usia 5-10 tahun. AI masih belum mampu menangkap nuansa tersebut," jelas Bimo.

Lebih jauh, Bimo menyoroti kecenderungan klien di Indonesia yang masih menginginkan komunikasi langsung dan pengarahan yang rinci, hal yang sulit untuk dipenuhi oleh AI. 

Dengan demikian, ia menyimpulkan profesi voice talent masih memiliki posisi yang kuat dalam industri suara di Indonesia.

"Jadi, jawabannya jelas. Profesi ini masih relevan di Indonesia saat ini," tutupnya. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya