Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

10 Upacara Adat Bali Paling Menarik dan Populer, Berikut Maknanya

Reynaldi Andrian Pamungkas
11/2/2025 19:00
10 Upacara Adat Bali Paling Menarik dan Populer, Berikut Maknanya
Ribuan warga mengarak peti berbentuk lembu saat upacara pelebon jenazah Tjokorda Bagus Santaka di Ubud, Gianyar, Bali(ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

UPACARA adat adalah serangkaian ritual atau prosesi yang dilakukan oleh suatu masyarakat berdasarkan tradisi turun-temurun dengan tujuan tertentu, seperti perayaan keagamaan, penyambutan kehidupan baru, penghormatan leluhur, atau menjaga keseimbangan alam.

Upacara adat merupakan bagian penting dari budaya masyarakat yang mencerminkan nilai, kepercayaan, dan tradisi. Setiap daerah memiliki upacara adat yang unik dengan makna mendalam dalam kehidupan sosial dan spiritual. 

Ciri-ciri Upacara Adat

  • Dilaksanakan berdasarkan kepercayaan atau nilai budaya masyarakat setempat.
  • Menggunakan pakaian, perlengkapan, dan simbol khusus.
  • Dipimpin oleh tokoh adat atau pemuka agama.
  • Dilakukan pada waktu tertentu sesuai perhitungan adat atau kalender tradisional.

Makna Upacara Adat

  • Menjaga nilai budaya: Melestarikan warisan leluhur.
  • Menjalin hubungan spiritual: Menghormati dewa, leluhur, atau alam.
  • Memperkuat solidaritas sosial: Meningkatkan kebersamaan dalam masyarakat.

Di Indonesia salah satunya adalah di Bali yang masih memiliki adat cukup kental. Bahkan, di Pulau Dewata tersebut adatnya masih menyatu dalam kehidupan sehari-hari.

Bali terkenal dengan tradisi dan budayanya yang kaya, termasuk berbagai upacara adat yang masih dipertahankan hingga kini.

Berikut 10 Upacara Adat Bali Paling Menarik dan Populer

1. Ngaben (Upacara Pembakaran Mayat)

Upacara ini merupakan prosesi kremasi atau pembakaran jenazah untuk mengantarkan roh ke alam selanjutnya. Dalam kepercayaan Hindu Bali, Ngaben adalah cara untuk membebaskan roh dari ikatan duniawi agar bisa bereinkarnasi atau mencapai moksha.

2. Melasti (Penyucian Diri Sebelum Nyepi)

Melasti dilakukan menjelang Hari Raya Nyepi, di mana umat Hindu membawa sesajen dan benda sakral ke laut atau sumber air suci untuk membersihkan diri dari kotoran duniawi, baik secara lahir maupun batin.

3. Nyepi (Hari Raya Keheningan)

Nyepi adalah hari penyucian diri dengan cara berdiam diri, tidak bekerja, tidak bepergian, dan tidak menyalakan api atau listrik. Tujuan utama Nyepi adalah untuk melakukan refleksi diri dan menyelaraskan kembali kehidupan dengan alam semesta.

4. Omed-Omedan (Tradisi Ciuman Massal)

Upacara yang unik ini dilakukan oleh para pemuda dan pemudi di Desa Sesetan setelah Nyepi. Maknanya adalah untuk mempererat persaudaraan, menolak bala, dan menjaga keharmonisan di lingkungan masyarakat.

5. Metatah (Potong Gigi)

Upacara ini dilakukan saat seseorang menginjak usia remaja sebagai simbol kedewasaan dan menghilangkan sifat buruk manusia yang diwakili oleh enam gigi taring yang diasah sedikit.

6. Mekare-Kare (Perang Pandan)

Upacara ini dilakukan oleh masyarakat Tenganan Pegringsingan sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Indra, dewa perang. Para pemuda bertarung menggunakan daun pandan berduri sebagai simbol keberanian dan kejantanan.

7. Tumpek Kandang (Upacara untuk Hewan)

Upacara ini ditujukan untuk menghormati hewan ternak seperti sapi dan ayam, sebagai ungkapan syukur atas manfaat yang mereka berikan dalam kehidupan sehari-hari.

8. Pagerwesi (Hari Perkuatan Diri)

Pagerwesi berasal dari kata "pager" (pagar) dan "wesi" (besi), yang bermakna melindungi diri dengan ilmu pengetahuan dan spiritualitas agar tidak mudah terpengaruh oleh hal negatif.

9. Siat Yeh (Perang Air)

Upacara ini dilakukan untuk membersihkan desa dari energi negatif. Perang air simbolis ini mencerminkan keseimbangan dan kesucian dalam kehidupan masyarakat Bali.

10. Usaba Sambah (Ritual Dewasa Masyarakat Bali Aga)

Upacara ini merupakan tradisi yang dilakukan di Desa Tenganan sebagai tanda kedewasaan bagi pemuda setempat. Dalam prosesi ini, mereka harus melewati berbagai tantangan dan ujian adat.

Upacara adat Bali memiliki makna mendalam yang berkaitan dengan spiritualitas, keseimbangan alam, dan penghormatan terhadap leluhur.

Keunikan setiap tradisi membuat Bali tidak hanya kaya budaya tetapi juga memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. (Z-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya