Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Wamenkeu Anggito Abimanyu Dikukuhkan jadi Guru Besar UGM

Agus Utantoro
04/2/2025 18:46
Wamenkeu Anggito Abimanyu Dikukuhkan jadi Guru Besar UGM
Wamenkeu Anggito Abimanyu menyampaikan pidato dalam pengukuhannya sebagai guru besar Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, Selasa (4/2/2025).(MI/ Agus Utantoro)

WAKIL Menteri Keuangan (Wamenkeu) RI, Anggito Abimanyu dikukuhkan sebagai guru besar Bidang Ekonomi pada Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Dalam upacara pengukuhannya, Anggito menyampaikan pidato yang berjudul Ekonomi syariah sebagai bentuk Kepatuhan, Cara hidup dan Aktivitas Bisnis Yang Membawa Manfaat.

 

Dalam pidatonya, pria yang kini lengkapnya bernama gelar Prof. Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc., itu mengungkapkan bahwa ekonomi syariah adalah cabang ilmu dari ekonomi makro yang semakin relevan dipelajari sebagai gugus teori. Para peminatnya bukan hanya para mahasiswa muslim, melainkan juga dari nonmuslim. “Kampus-kampus barat yang memiliki pusat studi ekonomi Islam pun bermunculan”, katanya, Selasa (4/2).

 

Anggito mengaku saat ini tidak lagi melihat ekonomi syariah hanya sebagai sistem alternatif dan penyeimbang dari sistem ekonomi konvensional. Ia menemukan cara pandang baru dalam memaknai ekonomi syariah sebagai ekspresi kepatuhan dan ketundukan  terhadap agama dan wahyu yang diturunkan kepada umat manusia.

 

Perwujudan hal yang lebih esensial seperti kepatuhan, cara hidup dan manfaat yang merupakan bagian esensial dan integral dari ajaran Islam. Ekonomi syariah merupakan bagian dari praktikkan kesetiaan pada transaksi halal yang tidak memberikan toleransi pada terjadinya gharar (ketidakjelasan transaksi), maysir (spekulasi), dan tidak mengandung riba (usury). “Tidak hanya halal, tetapi juga thayibbah sebagai bagian dari perilaku atau cara hidup berkonsumsi yang baik dan sehat”, terangnya.

 

Soal faktor pemanfaatan dan minat ekonomi syariah di Indonesia, Anggito melihat adanya sebuah fenomena yang menarik. Faktor kepatuhan, cara hidup dan bisnis dengan prinsip syariah menjadi lahan perhatian para ahli syariah. “Kajian saya memfokuskan kepada aspek kepatuhan atau religiusitas, cara hidup dan bisnis dalam memilih produk perbankan syariah, konsumsi produk halal dan manfaat perjalanan umroh,” ungkapnya.

 

Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D.,  menyebutkan bahwa Prof. Anggito Abimanyu merupakan salah satu dari 525 Guru Besar aktif UGM, dan salah satu dari 5 Guru Besar aktif yang dimiliki Sekolah Vokasi UGM. Ia juga pernah menjadi Komisaris BRI Syariah pada 2015-2017, Chief Economist BRI 2014-2017.

 

Dalam karir di lembaga pemerintahan, Anggito tercatat pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) periode 2017-2022. Anggito juga pernah menjadi Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu pada 2003-2010 dan Staf Ahli Menteri Keuangan Republik Indonesia pada 1999-2003. Sebelum menjadi Wamenkeu, Anggito menjadi Ketua Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM, sekaligus dosen Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi UGM. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya