Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
WAKIL Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan mendorong agar perguruan tinggi menyiapkan lulusan yang siap bekerja di industri. Hal itu antara lain dengan menyelenggarakan program studi yang sesuai dengan kebutuhan industri yang ada di lingkungan sekitar perguruan tinggi.
Hal itu disampaikan wamendiktisaintek saat meninjau proses pembangunan kampus Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU) di Deli Serdang, Sabtu (1/2).
Fauzan menekankan agar ada program studi yang meningkatkan daya saing lulusan. Selain itu dirinya menyoroti pentingnya spesialisasi dalam program studi untuk meningkatkan daya saing lulusan.
Ia membagikan pengalamannya ketika menggagas dan menjalankan center of excellence berbasis program studi. Fauzan memberikan contoh kelas profesional udang di bawah prodi perikanan.
“Investor di bidang udang jumlahnya banyak. Namun persoalannya sumber daya manusia yang profesional masih sangat terbatas. Karenanya diperlukan spesialisasi program studi,” katanya seperti dikutip dari keterangan resmi, Minggu (2/2).
Lebih lanjut, wamendiktisaintek juga mengingatkan agar perguruan tinggi terus berinovasi. “Kalau mau maju, kampus harus berinovasi. Kampus jangan berada di atas menara gading, harus turun ke masyarakat secara komprehensif,” tuturnya.
“Transformasi pendidikan tinggi harus diarahkan agar perguruan tinggi unggul, kehadirannya benar-benar memberikan kontribusi bagi masyarakat,” imbuhnya.
Ia mengatakan bahwa Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro memiliki pandangan yang sama dengan konsep pembelajaran tersebut. Oleh karenanya ia memiliki program yang dinamakan Transformasi Pendidikan Tinggi, yaitu bagaimana perguruan tinggi mengambil peran solutif terhadap persoalan-persoalan bangsa yang saat ini dikemas di dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. (Z-9)
WAKIL Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie optimis terhadap masa depan riset Indonesia.
Menurutnya, inovasi baru tidak akan tercipta tanpa adanya curiousity yang dijawab secara sistematis dengan riset.
Perlu literasi AI secara lengkap dengan pemahaman sistem algoritme data, termasuk sumber datanya, dan secara kritis menganalisanya.
Kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan dunia industri sangat diperlukan dan menjadi kunci untuk menciptakan riset yang inovatif dan bermanfaat.
Wamendiktisaintek Stella Christie meninjau lokasi pembangunan SMA Unggul Garuda di Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara (Sulut), Jumat (14/3).
Wamen Stella menyebut tiga keterampilan utama yang harus dikuasai oleh tenaga kerja masa depan yaitu AI literacy, ability to make exceptions, dan human-focused skills.
Menurutnya, pendekatan link and match amat penting agar mahasiswa dan alumni UBSI dapat terserap dengan baik di pasar kerja, terutama dalam skala internasional.
Ajang ilmiah internasional bergengsi ini menjadi puncak rangkaian WSEEC ke-5 yang mengusung format hybrid untuk menjangkau peserta global secara inklusif.
Di era disrupsi ini, kecerdasan buatan, otomasi, dan teknologi digital telah mengubah peta pekerjaan. Banyak profesi bergeser atau hilang.
Kampus mencari siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter etis, mampu berkomunikasi dengan baik, dan tangguh dalam menghadapi perubahan.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen dalam memperkenalkan dunia pendidikan tinggi kepada para calon mahasiswa dan orang tua secara langsung.
Cyber University menawarkan program studi yang relevan dengan dunia kerja, seperti bisnis digital, sistem informasi, teknologi informasi, serta sistem dan teknologi informasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved