Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Gus Imin Fokus Entaskan Kemiskinan Ekstrem

Devi Harahap
29/1/2025 16:08
Gus Imin Fokus Entaskan Kemiskinan Ekstrem
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar.(MI/Devi Harahap)

MENTERI Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar alias Gus Imin mengatakan tingkat kepuasan masyarakat terhadap 100 hari kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran yang menunjukkan angka diatas 80% pada beberapa hasil survei, dimaknai sebagai indikator bahwa masyarakat berharap besar terhadap pemerintah. 

“Tingkat kepuasan publik dan rakyat kepada pemerintahan baru ini menunjukkan indikator harapan besar. Pertama kepercayaan yang diberikan, buat kami ini sebuah penghargaan yang harus dibuktikan dengan kerja konkrit,” katanya saat ditemui Media Indonesia di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta pada Rabu (29/1). 

Menurut Gus Imin, angka tersebut juga menjadi tolak ukur ke depan bagi pemerintah untuk dapat menghasilkan produk kebijakan sesuai kebutuhan masyarakat. 

“Pemerintah hari ini diuji apakah rasa percaya masyarakat dengan pemberian apresiasi masyarakat itu bisa dibuktikan dalam produk-produk pemerintahan,” imbuhnya. 

Gus Imin menekankan bahwa kementerian yang dipimpinnya diberi target oleh Presiden Prabowo untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem tahun 2025 ini. Menurut dia, 100 hari kerja ini menjadi modal untuk merealisasikan target nol kemiskinan ekstrem tahun ini.

“Pak Presiden memerintahkan supaya tahun ini tidak ada lagi kemiskinan ekstrim. Targetnya hilang kemiskinan ekstrim, dan secepat-cepatnya kita juga mulai mengurangi dan menghilangkan kemiskinan pada umumnya,” ungkapnya. 

Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Gus Imin mengatakan akan berkoordinasi dengan pihak BPS untuk membahas data-data warga yang tergolong miskin ekstrim serta menentukan intervensi seperti apa yang sesuai diterapkan. 

“Yang paling pokok yaitu data tentang kemiskinan (harus) betul-betul clear. Saya dan kepala BPS akan mendetilkan mana-mana profiling kaum miskin yang tidak bisa lagi diharapkan untuk berdaya jadi hanya bisa dengan bantuan pemerintah, dan mana-mana profiling masyarakat miskin yang masih bisa dikasih stimulan,” imbuh Gus Imin. 

Cak Imin menilai, bagi masyarakat kategori miskin yang masih bisa diberdayakan, makan diberikan stimulus atau insentif agar bisa menjadi produktif. Sementara yang tidak bisa diberdayakan lagi, akan diberi perlindungan dan bantuan sosial.

“Dari data kemiskinan kita sekarang, ya sekitar 25 juta. Dari 25 juta itu berapa persen yang bisa didongkrak menjadi produktif dan diberdayakan, mana yang memang betul-betul tanggung jawab kesejahteraan, perlindungan sosial, bantuan terus,” ungkapnya. 
 
Lebih jauh, kata Cak Imin, Prabowo memerintahkan dirinya agar memanfaatkan APBN dan sumber daya alam yang ada untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem tersebut. Menurut dia, target Presiden Prabowo menjadi pekerjaan rumah (PR) utama bagi kementeriannya dan kementerian yang berada di bawah koordinasinya.

“Dengan berbagai cara, Presiden memerintahkan kelola dan gunakan potensi APBN kita, sumber daya alam kita, kalau perlu sumber daya alam kita dikonsolidasi menjadi pendongkrak penyelamat kemiskinan. Kemiskinan akan menjadi prioritas dari awal-awal pemerintahan Pak Prabowo,” pungkasnya. (Dev/I-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik