Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan prakiraan cuaca untuk besok hari, Selasa 21 Januari 2025.
Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer yang sedang aktif dengan mempengaruhi pola cuaca di Indonesia, sirkulasi siklonik terpantau di perairan barat Aceh, Selat Karimata, dan di laut timur yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angina tau konvergensi yang memanjang dari laut Natuna hingga Karimata dan dari perairan Selatan Bali hingga NTT.
Sirkulasi klonik tersebut membentuk pertemuan angina tau konfluensi juga terpantau Sumatera bagian tengah, Pesisir Barat Sumatera, dan perairan Selatan Jawa.
Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertemuan awan hujan dan ketinggian gelombang laut sekitar tekanan rendah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut.
BMKG juga menjelaskan kombinasi dinamika atmosfer tersebut menyebabkan potensi hujan sedang hingga lebat dan cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai meliputi sebagian besar Sumatera, sebagian besar Jawa, sebagian besar Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Bali, NTB, NTT, Papua Barat dan Papua.
BMKG juga menghimbau perlu diwaspadai peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 not terpantau di Laut China Selatan, Samudra Pasifik sebelah Timur Papua, Perairan Barat Bengkulu, hingga Selatan Jawa Tengah dan Laut Sulu yang mampu meningkatkan tinggi gelombang di wilayah tersebut.
BMKG juga mengingatkan adanya potensi banjir ROB yang diperkirakan terjadi esok hari di Pesisir Jawa Tengah.
BMKG juga mengimbau agar masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai oleh petir. Lalu, selalu berhati-hati terhadap jalanan licin yang berpotensi membahayakan keselamatan.
Selain itu, masyarakat juga perlu siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang serta tanah longsor yang bisa terjadi kapan saja. Serta tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan .
Informasi yang disampaikan oleh BMKG merupakan gambaran umum cuaca di masing-masing wilayah untuk mendapatkan informasi cuaca yang lebih spesifik dan terkini setiap 3 jam, masyarakat dapat memantau lewat aplikasi info BMKG yang tersedia di App Store dan Play Store atau kunjungi website resmi BMKG dan sosial media BMKG.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
Imbauan waspada kepada seluruh warga DKI Jakarta dan sekitarnya. BMKG memprakirakan seluruh kawasan ibu kota masih akan diguyur hujan pada hari ini.
BMKG merilis prakiraan cuaca 8 Juli 2025 yang mencakup potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia
Dia menjelaskan nilai anomali Sea surface Temperature atau SST di rentang 0-1.0 derajat celcius menunjukkan penambahan massa uap air di sekitar perairan Sulawesi Utara
BMKG memprediksi suhu panas terjadi di sejumlah kota di Indonesia pada Senin 7 Juli 2025 antara lain di Serang dan Surabaya
BMKG memprediksi cuaca ekstrim masih mengintai sejumlah wilayah Indonesia, khususnya wilayah yang banyak dikunjungi selama libur sekolah,
Bibit Siklon Tropis 98W diperkirakan masih terpantau di Samudra Pasifik Timur Filipina yang mana sistem ini membentuk daerah penambatan kecepatan angin atau konvergensi
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk Selasa, 17 Juni 2025, meliputi potensi hujan ringan hingga hujan petir di berbagai wilayah Indonesia.
BMKG melaporkan adanya sirkulasi siklonik di Perairan Barat Daya Banten, Laut Jawa, Laut Sulawesi, dan Laut Seram
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu memantau update prakiraan cuaca setiap tiga jam melalui aplikasi Info BMKG atau website resmi www.bmkg.go.id
Kondisi ini yang membentuk daerah perlembatan angin atau konvergensi di wilayah Laut Cina Selatan, Laut Banda, Laut Maluku, dan Perairan utara Maluku Utara.
Peningkatan kecepatan angin permukaan hingga mencapai lebih dari 25 not terpantau di Laut Timur, Samudera Hindia Selatan, Banten hingga Barat Daya Lampung .
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved